Maumere, Ekorantt.com – Yayasan Mardi Wiyata milik para frater Kongregasi Bunda Hati Kudus (BHK) terus menerapkan pelayanan pendidikan tanpa kelas sosial atau tidak membeda-bedakan status ekonomi anak dan para orang tua.
Atas visi mulia pelayanan tersebut, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo atau yang akrab disapa Roby Idong mengapresiasi Yayasan Mardi Wiyata.
“Semua peserta didik mendapatkan pelayanan yang sama dan tidak membuat perbedaan. Ini harus ditiru oleh pengelola pendidikan dan penyelenggara pelayanan masyarakat lainnya,” kata Bupati Robi dalam sambutan pada Perayaan Syukur 150 Tahun Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus, 95 Tahun Kongregasi Frater BHK di Indonesia, HUT SMPK Frater Maumere ke-65 dan HUT ke-18 SMAK Frateran Maumere di Lapangan Futsal SMPK Frater Maumere, Senin (14/8/2023).
Konsep Pelayanan pendidikan dari Yayasan Mardi Wiyata, kata Bupati Robi, akan menjadi referensi bagi Pemkab Sikka ke depan.
Dengan pola pelayanan demikian, Bupati Roby mendorong pula RSUD TC. Hillers Maumere untuk belajar dari Kulon Progo.
“Saya sudah perintahkan pihak RS TC. Hillers Maumere untuk terapkan pelayanan tanpa kelas seperti di Kulon Progo satu-satunya di Indonesia. Tetapi sampai saat ini sedang dalam persiapan untuk menerapkan pelayanan yang sama tanpa kelas,” ujar Roby.
Roby bilang, kehadiran Dinas PKO Sikka dan jajarannya menunjukkan pemerintah terus bermitra dengan pengelola pendidikan swasta dengan bantuan operasional berupa BOS dan juga Program Indonesia Pintar.
“Semua sekolah swasta dan negeri dalam bentuk pendanaan Pemda akan terus memfasilitasinya dan tidak membeda-bedakan,” ungkapnya.
Bupati Roby minta semua pihak dan khususnya pengelola pendidikan untuk mempersiapkan Generasi Z sebaik-baiknya karena Indonesia akan tampil sebagai negara maju tahun 2045.
“Kepada para pendidik saya minta mari kita persiapkan generasi muda yang bermutu, berakhlak untuk dapat menjawab tantangan zaman dan mampu mewujudkan Negara Indonesia maju 2045,” pintanya.
Ajakan Uskup Maumere
Perayaan syukur tiga momen disatukan dalam perayaan Ekaristi meriah yang dipimpin Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr mengusung tema “Satu Hati, Satu Semangat dan Satu Misi Bertolak Ke Tempat Yang Dalam”.
Dalam kotbahnya, Uskup Ewal minta para Frater Bunda Hati Kudus untuk tidak terlena dengan prestasi dan godaan berpuas diri.
“Prestasi dunia tidak boleh membuat kita terlena tapi harus mencintai panggilan hidup dan selalu bersyukur atas penyertaan Tuhan,” kata Uskup Ewal.
Uskup Ewal juga minta para Frater BHK selalu membaharui diri agar tidak terjebak dalam pekerjaan dan rutinitas yang monoton.
Pada puncak resepsi ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun; 150 Tahun Kongregasi Frater BHK di dunia, 95 Tahun Kongregasi Frater BHK di Indonesia, 65 Tahun SMPK Frater Maumere dan 18 Tahun SMAK Frateran Maumere.
Kue ulang tahun dipotong oleh Kepala Yayasan Mardi Wiyata Sub Perwakilan Maumere Frater M. Damianus, BHK didampingi Ketua Panitia Frater M. Sebastianus, BHK, Wakil Ketua Frater M. Oswaldus, BHK, Uskup Maumere Mgr Ewaldus Martinus Sedu, Pr, dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.