Ruteng, Ekorantt.com – RD Maksimus Regus berkomitmen untuk membuka diri dengan setiap insan akademik dalam memajukan kampus Unika Santu Paulus Ruteng.
“Pintu kantor saya selalu terbuka untuk anak-anakku para mahasiswa dan para kolega dosen, tenaga kependidikan, pegawai lainnya,” kata Romo Maks, demikian sapaannya, saat dilantik menjadi rektor Unika Santu Paulus Ruteng di aula kampus itu pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Romo Maks dilantik oleh RD. Ledobaldus Rolling Mujur selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar).
Romo Maks memaknai pelantikan tersebut sebagai babak baru dalam perjalanan Unika Santu Paulus Ruteng sebagai komunitas akademik yang “transformatif, kolaboratif, dan berkarakter.”
“Menjadi transformatif berarti menyadari bahwa dunia di sekitar kita berkembang pesat. Komitmen kami terhadap keunggulan akademik harus dinamis dan responsif, membekali mahasiswa kami dengan pengetahuan, keterampilan yang memberdayakan mereka untuk menavigasi kompleksitas dunia modern,” jelasnya.
Ia memastikan bahwa Unika Santu Paulus Ruteng mampu menyesuaikan kurikulum untuk merangkul teknologi baru dan disiplin ilmu baru. Di sisi lain, lulusannya selalu siap untuk menghadapi tantangan hari ini dan tantangan masa depan.
Upaya transformatif ini membutuhkan kolaborasi , kata Romo Maks. Kolaborasi dirajut baik di internal kampus maupun dengan pihak lain di luar kampus.
Kampus, kata Romo Maks, harus menjalin kemitraan dengan pemerintah, komunitas akademik, industri, komunitas, dan institusi lain secara global demi menciptakan jaringan yang mendorong pertukaran ide, penelitian, dan inovasi.
“Dengan memupuk kolaborasi, kami mendobrak barrier dan menumbuhkan lingkungan di mana beragam perspektif bertemu untuk memecahkan masalah yang kompleks dan mendorong perubahan positif,” tegasnya.
Kampus Unika Santu Paulus Ruteng pun harus berkarakter. Civitas akademika yang berkarakter, urai Romo Maks, berarti menjunjung tinggi nilai, etika, dan integritas dalam segala aspek keberadaannya.
Diakuinya, Unika Santu Paulus Ruteng memiliki kekayaan warisan (legacy) yang berakar pada prinsip etika dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat. Pihaknya berusaha memupuk karakter ini, lalu memasukkannya ke dalam setiap aspek pengejaran akademik kampus.
“Ketika pengetahuan kita dipandu oleh kompas moral yang kuat, kita tidak hanya ‘mendidik pikiran’, tetapi juga membentuk watak anggota komunitas akademik ini sebagai ‘warga dunia’ yang bertanggung jawab (komunitas politik, warga negara dan penuh kasih (komunitas religius, Gereja),” sebutnya.
Romo Maks mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengalaman belajar bagi mahasiswa dan memastikan bahwa mereka diberdayakan untuk menjadi pemikir kritis, pemecah masalah, dan agen perubahan positif.
Usaha itu bukan tanpa tantangan. Ada banyak wajah kendala yang akan dihadapi ke depan.
Menurutnya, Unika Santu Paulus Ruteng mesti beradaptasi dengan paradigma pendidikan yang terus berkembang dan memastikan bahwa lulusannya memiliki keahlian yang dituntut pasar kerja modern.
Kendati demikian, tantangan hanyalah peluang yang terselubung. Dengan tekad dan ketangguhan, pihaknya berusaha mengatasi rintangan ini dan menjadi lebih kuat, mendorong batas-batas pendidikan, dan mendefinisikan kembali dampaknya.
“Bersama-sama, kita akan membina komunitas cendekiawan, pemikir, dan pemimpin yang akan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat kita dan dunia pada umumnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, acara pelantikan itu dihadiri Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, Wakil Bupati Manggarai Timur Siprianus Habur, dan para undangan lainnya.