Perubahan Iklim Turut Berdampak Terhadap Menurunnya Produktivitas Kopi Colol

Borong, Ekorantt.com – Colol merupakan salah satu wilayah pemukiman padat penduduk yang terletak di Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Sedari dulu, Colol dikenal sebagai penghasil kopi dengan cita rasa terbaik. Bahkan sudah dikenal di seluruh wilayah Indonesia hingga luar negeri. Tak heran daerah ini disematkan sebagai surganya kopi dunia

Namun sejak dua tahun terakhir, produktivitas panen kopi di Manggarai Timur, khususnya di lembah Colol menurun drastis hingga 50 persen. Sementara kondisi di pasar kopi sekarang cukup membaik, karena peningkatan harga kopi dan permintaan.

Salah satu penyebab utama penurunan produktivitas panen kopi adalah faktor iklim yang tidak menentu.

Faktor lain, seperti fungsi lahan kopi yang sudah dialihkan (terkonversi) menjadi pemukiman masyarakat, perubahan jenis vegetasi menjadi tanaman hortikultura, berkurangnya pohon pelindung, dan usia pohon kopi yang kebanyakan sudahtua.

Menanggapi kondisi ini Astra Indonesia kemudian mengadakan kegiatan peremajaan kembali pada tanaman kopi di kawasan agrowisata Kopi Colol, melalui program Desa Sejahtera Astra  Manggarai Timur, pada Rabu 23 Agustus 2023.

Ini salah satu program tanggung jawab sosial yang diinisiasi oleh  PT Astra International Tbk. Program ini berfokus pada peningkatan ekonomi berbasis masyarakat melalui pengembangan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) kopi arabika dan robusta.

Adapun pada pelaksanaan kegiatan ini Astra memberi bantuan 2.000 bibit pohon kopi, rinciannya, 1.000 bibit pohon robusta dan 1.000 bibit pohon arabica. Penanaman ribuan bibit pohon kopi ini akan menyebar di enam desa, yaitu Desa Colol, Wejang Mali, Ngkiong Dora, Urung Dora, Ulu Wae, Golo Nderu.

Fasilitator Desa Sejahtera Astra Manggarai Timur, Aswin Mahu menjelaskan bahwa kegiatan penanaman 2.000 bibit pohon kopi adalah suatu bentuk kolaborasi dari berbagai pihak, yaitu Desa Sejahtera Astra, Yayasan Nirudaya Nusantara, Asnikom, dan masyarakat setempat, sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan komoditas kopi.

“Harapannya adalah masyarakat kelompok tani dapat melanjutkan merawat pohon kopi dengan baik dan menikmati hasilnya dalam waktu 2-3 tahun mendatang. Sehingga kopi mampu membawa dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi di desa binaan,”ungkapnya

Salah seorang petani kopi, Alosius Mensi Arsa (44) mengaku senang dan berterima kasih kepada pihak Astra Indonesia yang telah menyalurkan bantuan bibit kopi.

“Saya secara pribadi, salah satu petani kopi di Colol mengharapkan dampingan dari Astra Indonesia ini berkelanjutan. Artinya bukan hanya sekedar untuk memberikan sumbangan pembibitan kopi di Colol ini, tapi juga proses perawatan sampai dengan pemupukan, sehingga bisa menghasilkan kopi yang berkualitas,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Arabika Flores Manggarai, Joseph Janu mengatakan bahwa bicara kopi adalah bicara berkelanjutan, sehingga minimal Astra Indonesia tidak hanya terbatas disini, tapi menyentuh banyak pihak.

“Memang kalau bicara petani kopi khususnya di wilayah Kabupaten Manggarai Timur ini, kebetulan program DSA, menyentuh kurang lebih 12 desa di Manggarai Timur dan masih banyak desa-desa lain kurang lebih 176 desa butuh sentuhan Astra. Nah seiring dengan perkembangan zaman, produktivitas kopi di Manggarai Timur cukup tajam penurunannya, sehingga kita ambil sikap replanting dan lakukan penanaman ulang secara masif,” katanya.

“Tetapi juga harapan kami dan banyak pihak melakukan pendataan yang baik, sehingga tidak asal tanam lalu tidak menghasilkan apa-apa dan butuh kerjasama banyak pihak, ini harapan kami kepada Astra Indonesia,”ctutur Yoseph

Yoseph menambahkan iklim dan konversi lahan yang menyebabkan produktivitas kopi khususnya jenis arabika dan robusta di Manggarai Timur terus menurun. Harapannnya Astra dan petani terus membangun kolaborasi agar kopi Colol terus mendunia.

 

spot_img
TERKINI
BACA JUGA