Tiga Proyek Sumur Bor di Sikka Berpotensi Gagal

Maumere, Ekorantt.com – Proyek pekerjaan sumur bor untuk penyediaan sarana air bersih yang bersumber dari dana pinjaman daerah di Kabupaten Sikka dipastikan banyak yang gagal.

“Proyek pekerjaan sumur bor yang dipastikan gagal itu, yakni, pembangunan sumur bor di Desa Wairbeler, Desa Iantena, dan Desa Koting B. Sementara yang sedang berjalan itu di Desa Heopuat dan Desa Umauta,” ujar Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Sikka, Buyung Dekresano, Kamis, 25 Agustus 2023.

Buyung menuturkan di tiga desa, yakni Wairbeler, Iantena, dan Koting B sudah dilakukan pengeboran, tetapi tidak mendapatkan air. Bahkan, telah diupayakan pindah lokasi, namun belum ada perubahan yang baik.

Terhadap proyek yang gagal, lanjut Buyung, solusinya adalah pemutusan kontrak. Pemerintah hanya membayar biaya sumur eksplorasi, karena sudah melakukan pekerjaan dan mengeluarkan biaya.

“Sesuai yang terdapat dalam kontrak itu, satu sumur eksplorasi yang harus dibayar berkisar Rp 40-an juta, ” ujarnya.

iklan

Buyung mengungkapkan bahwa kedalaman pengeboran sudah sesuai rekomendasi tim survei geolistrik. Jika tidak mendapatkan air, maka tetap dibayar.

Namun, jika kedalaman sumur bor tidak sesuai rekomendasi geolistrik, dipastikan tidak akan dibayar.

Ia menambahkan ada sembilan paket proyek sumur bor yang bersumber dari dana pinjaman daerah. Beberapa di antaranya sudah berhasil, yakni di Desa Wolonwalu, Desa Pemana Desa Ipir, dan Desa Nelle.

Untuk diketahui, pembangunan sumur bor di Desa Wairbeler dikerjakan oleh CV Mega Express dengan nilai kontrak Rp 991.592.728.

Lalu, di Desa Iantena dikerjakan oleh CV Soegianto Tirya Makmur dengan nilai kontrak Rp 958.592.728.

Selanjutnya di Desa Koting B dikerjakan oleh CV Sumber Mujizat dengan nilai kontrak Rp690.387.000

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA