Maumere, Ekorantt.com – PT Pintar Asia salah satu anak perusahaan milik KSP Kopdit Pintu Air memperluas lahan tambak garam. Pengembangan itu untuk memenuhi tingginya permintaan pasar akan garam beryodium di Kabupaten Sikka, NTT.
Perusahan yang mengelola garam beryodium cap Pintu Air itu mengembangkan satu lagi tambak garam. Sebelumnya Kopdit Pintu Air telah memiliki satu tambak garam seluas setengah hektar yang terletak di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura.
Berkolaborasi dengan anggota dan masyarakat Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Pintu air kemudian membuka tambak garam di atas tanah berukuran kurang lebih setengah hektar.
Pada Agustus 2023, segenap pengurus, manajemen dan pengawas KSP Kopdit Pintu Air serta masyarakat sekitar melangsungkan panen perdana garam di tambak itu.
Kegiatan itu diawali misa syukur panen perdana dan pemberkatan lokasi tambak yang dipimpin Romo Moses Kuremas.
Komisiaris PT. Pintu Air Asia sekaligus Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menyebutkan, pengembangan itu bermodal dari kumpulan recehan dari anggota.
“Modal usaha ini berasal dari recehan yang dikumpulkan dari anggota,” kata Jano.
Pengembangan lahan garam bertujuan untuk kesejahteraan anggota. Sebab, hasil dari sektor riil itu dibagikan kepada anggota melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).
“Kita kembangkan usaha dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota,” ucap dia.
Jano berharap masyarakat yang berada di pesisir dapat membuka diri untuk berkolaborasi dengan Pintu Air demi mengembangkan potensi kelautan yang ada untuk pengelolaan garam.
Produktivitas
Direktur PT. Pintu Air Asia, Yuvensius Nurak, menyebutkan sebanyak 62 petak tambak garam milik anak perusahan KSP Pintu Air.
“Di sini ada 62 petak dan kita hari ini panen di enam petak,” kata dia
Yuvensius mengatakan sebelumnya pemanen sudah dilakukan secara berkala dan telah menghasilkan 3,1 ton garam yang akan diolah menjadi garam beryodium.
“Di gudang ada 3,1 ton garam yang sudah dipanen sejak beberapa hari lalu,” jelasnya.
Yuvensius menerangkan setelah panen, garam dijemur terlebih dahulu selama satu minggu untuk menekan kadar air pada garam.
Selanjutnya, dimasukkan ke pabrik garam untuk kemudian diolah menjadi garam beryodium cap Pintu Air.
Pihaknya bersedia bekerja sama dengan warga pesisir untuk memperluas usaha tambak garam dengan ketentuan hasilnya akan dibeli oleh PT. Pintu Air Asia.
Dengan kerja sama itu sedianya dapat membantu peningkatan ekonomi rumah tangga para warga pesisir.
“Di wilayah ini masih banyak tanah kosong yang berpotensi menjadi tambak garam. Dana kami sedang berusaha untuk memperluas pengembang tambak garam di sini,” kata Yuvensius menandaskan.