Padma Indonesia Minta Penjabat Gubernur NTT Prioritaskan Penanganan Kasus Perdagangan Orang

Kupang, Ekorantt.com – Nusa Tenggara Timur tampaknya masih setia dengan predikat ‘provinsi darurat perdagangan orang atau human trafficking’. Betapa tidak, jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus dikirim ke provinsi kepulauan itu.

Ketua Dewan Pembina Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia, Gabriel Goa mengatakan, sepanjang tahun 2023, sudah ada 102 jenazah PMI yang dikirim ke NTT.

Gabriel pun mengaku prihatin. Niat warga NTT ke luar negeri mengais rezeki tak berbuntut baik, sebab mereka kembali dalam peti mati.

Karena itu, Gabriel meminta Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake harus memprioritaskan penanganan kasus perdagangan orang atau human trafficking selama satu tahun ke depan.

“NTT merupakan provinsi darurat human trafficking,” kata Gabriel dalam rilis yang diterima awak media, belum lama ini.

Penjabat Gubernur NTT, menurut dia, harus melakukan sejumlah langkah seperti; Pertama, memperkuat gugus tugas pencegahan dan penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Kedua, melakukan kampanye gerakan masyarakat anti human trafficking dan migrasi aman (Gema Hati Mia).

Ketiga, mengoptimalisasikan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) untuk calon Pekerja Migran Indonesia asal NTT.

Keempat, mengawal pendirian Rumah Asa Flobamora untuk pendampingan psikologis korban TPPO, pelayanan rohani, pelayanan kesehatan, pendampingan program integrasi dan reintegrasi serta pendampingan hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.

Kelima, harus ada bank data Pekerja Migran Indonesia dan pendampingan Pekerja Migran Indonesia asal NTT mulai prapenempatan, penempatan dan purnapenempatan.

Keenam, mendukung dan mengawal advokasi kebijakan publik pencegahan dan penanganan human trafficking melalui Perda, Pergub/Perbup/Perwalkot dan Perdes di provinsi dan 22 kabupaten/kota di NTT.

Sebenarnya tak hanya Gabriel yang prihatin dengan kondisi ‘NTT darurat human trafficking’. Sesepuh umat Hindu di Kupang, Prof. Arjana juga melihat dan meminta kasus human trafficking di NTT harus menjadi perhatian serius pemerintah.

“Saya harapkan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) turut menjadi perhatian pemerintah provinsi, tidak boleh kita membiarkan putra putri NTT yang bekerja di luar negeri pulang di dalam peti jenazah,” ujar Prof. Arjana saat bersilahturahmi dengan Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake di Aula Pura Agung Giri Kertha Buana, Kolhua, Jumat, 8 September 2023, sebagaimana dilansir dalam Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT.

Dua Jenazah ‘Hadiah’ untuk Penjabat Gubernur

Sekadar informasi,  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake di Sasana Bakti Praja – Lantai 3 Gedung C Kemendagri, Selasa, 5 September 2023, pagi.

Setelah dilantik, Sekretaris Menko Marinvest (Marine Investment) itu mendapatkan kado istimewa yakni dengan pengiriman dua peti jenazah PMI asal NTT dari Malaysia.

Keduanya adalah Ferdinandus Riu (59). Dia berasal dari Dusun Sesurai, Desa Babotin Selatan, Kecamatan Botin Laobele, Kabupaten Malaka, NTT.

Ferdinandus adalah PMI yang selama ini mengais rezeki di negeri jiran, Malaysia. Ia pun meninggal di UPTD RSUD dr. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara.

Dalam surat keterangan dari dr. Darwin Firmansyah Siregar, yang menanganinya selama di rumah sakit tersebut, Ferdinandus meninggal karena menderita Limfoma atau kanker kelenjar getah bening.

Diketahui, penyakit tersebut adalah kanker darah yang bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Kemudian, Regina F. Ndolu, PMI yang juga berasal dari NTT meninggal di Malaysia dan jasadnya sempat tertahan selama satu bulan lebih di negara itu lantaran tak ada keluarga.

Wanita kelahiran 19 Februari 1989 itu berasal dari Lalukoen, Desa Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.

Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru-Malaysia, Rizka Pertiwi, dalam surat keterangannya menyebutkan, penyebab kematian Regina F. Ndolu adalah karena sakit buah pinggang.

Menurut Rizka, Regina F. Ndolu meninggal di Klinik Lim 8 Poh PLT No. 35-G Jalan Ramin 1/KS7 Bandar Botanik Klang Slangor pada 7 Juli 2023 jam 09.00.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA