Surabaya, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo Surabaya menggelar bimbingan teknis (Bimtek) kedua oleh Tim Pengurus Pusat Kopdit Pintu Air, diantaranya, Wakil Ketua 1, Yufensius Nurak , Kepala Devisi Usaha, Kristian Woda, Manajer area luar NTT, Yonsiska Elni .
Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo, Petronela Binsasi, Selasa, 19 September 2023 mengatakan bertujuan untuk memberikan penguatan serta penyamaan persepsi dalam kerja-kerja pemberdayaan anggota bagi pengurus komite, staf manajemen, serta pengurus kelompok dan titik kumpul.
Ia menuturkan kegiatan itu disambut antusias oleh para peserta. Sebab, peserta yang merekrut anggota lebih dari 30 orang langsung diberikan Surat Keputusan (SK) sebagai koordinator.
SK tersebut menjadikan posisi tawar mereka menjadi kuat di dalam lembaga Kopdit Pintu Air, kata Petronela dalam sambungan telepon dari Surabaya.
“Berkat SK yang telah diberikan, mereka akan lebih terpacu. Mereka berlomba-lomba bekerja rekrut anggota baru, hidupkan kembali anggota pasif dan mengumpulkan SHU melalui membantu manajemen dalam penagihan serta merekrut anggota peminjam kelak mereka mendapat pendapatan berupa tunjangan kerja,” ujar Petronela.
Dijelaskan, dengan adanya bimtek ini secara struktur manajemen akan bekerja lebih terarah dan fokus pada tujuan untuk dicapai bersama. Sementara bagi pengurus di tataran kelompok dan titik kumpul mereka akan memahami tugas pokok dan fungsinya di lembaga Kopdit Pintu Air.
Petronela menyebutkan tiga agenda penting yang harus diketahui pengurus kelompok, titik kumpul serta unit serta para pengurus dan manajemen pada tingkat KCP ialah, pertama, berkaitan dengan upaya merekrut anggota baru.
“Kerja sama semua pihak untuk merekrut anggota baru mutlak diperlukan,” ucap dia.
Kedua, bagaimana menghidupkan kembali anggota yang diketahui tidak aktif lagi (pasif). Para peserta didorong untuk melakukan pendekatan kembali kepada anggota yang tidak aktif, supaya kembali aktif.
“Baik aktif dalam melaksanakan kewajiban dalam menyimpa maupun aktif untuk meminjaman bagi anggota yang masuk dalam kategori potensial,” jelasnya.
Selanjutnya, ketiga, adalah terus berusaha untuk memupuk sisa hasil usaha (SHU).
Menurut Petronela ketiga target kerja itu menjadi alat ukur yang digunakan oleh manajemen untuk memberikan penghargaan kepada para pengurus kelompok dan koordinator setiap bulan.
Pada bagian lainnya, Petronela juga menyinggung saol larangan agar dalam merekrut anggota tidak asalan hanya untuk mendapat tunjangan sebesar-sebesarnya dengan merekomendasikan anggota yang telah diketahui berkarkter tidak baik. Bila sampai hal ini terjadi maka kelak lembaga akan menanggung akibatnya.