Kupang, Ekorantt.com – Adrianus Firminus Parera, atau biasa disapa Alfin Parera, resmi dilantik menjadi Penjabat Bupati Sikka. Ia dilantik oleh Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L Kalake di Aula El Tari Kupang pada Rabu, 20 September 2023.
Setelah dilantik banyak pihak yang menaruh harapan agar Alfin Parera bisa memimpin Kabupaten Sikka selama satu tahun ke depan. Salah satunya Anggota Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sikka, Philip Fransiskus.
Ia pun optimistis Alfin Parera mampu menjalankan tugasnya sebagai Penjabat Bupati Sikka selama satu tahun ke depan.
“Sebagai anggota dewan, saya yakin dan tahu betul bahwa pak penjabat ini mampu menjalankan tugas ini,” ujar Philip kepada wartawan usai acara pelantikan di Kupang.
Selain optimistis, Philip juga menaruh harapan kepada Alfin Parera agar bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sebab jika dilihat dari struktur APBD Sikka saat ini, hal yang kurang adalah keseimbangan antara pendapatan dan belanja.
“Jadi, pak penjabat sebagai ketua TAPD kemarin sebagai Sekda, kali ini harus benar-benar bisa menjalankan semua rekomendasi dan melihat kembali semua arahan dari provinsi untuk kerja-kerja peningkatan PAD kami di Sikka,” pungkas Philip.
Anggota DPRD Sikka lainnya, Yosep Nong Soni, meminta Alfin Parera agar fokus pada satu atau dua program saja karena masa kepemimpinannya hanya satu tahun.
“Kalau hari ini kan di Sikka ini banyak hal. Termasuk mempersiapkan pemilu berjalan dengan baik,” kata Nong Soni.
Dia juga berharap Alfin Parera mampu membangun komunikasi politik guna menjaga kemitraan dengan lembaga DPRD dalam fungsi dan kewenangannya.
“Saya yakin dengan rekam jejak beliau sebagai Sekda. Banyak persoalan di Sikka yang beliau ikuti sebagai Sekda. Sehingga benang kusut dia bisa tarik benangnya,” harapnya.
Sebelumnya, Alfin Parera meyakini dirinya mampu melaksanakan dan menyukseskan tiga tugas utama selama satu tahun kepemimpinannya.
“Secara formal harus ada tiga sukses. Sukses pemilu, sukses pelaksanaan APBD, dan sukses penyelenggaraan pemerintahan,” ujarnya kepada wartawan di Kupang.
Selain itu, kata Alfin Parera, ia juga diminta Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L Kelake untuk menyelesaikan beberapa permasalahan seperti kemiskinan, stunting, pengendalian inflasi, serta menjaga netralitas.
Menurut dia, permasalahan tersebut telah termuat di dalam dokumen KUA PPS RKPD tahun 2024. Karena itu, yang dibutuhkan saat ini adalah mengelola sumber daya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Tinggal mungkin dalam pengelolaan ini teknisnya sudah ada. Mungkin taktikal-nya bagaimana kelola sumber daya ini. Sehingga untuk menjawab soal kemiskinan, stunting, pengendalian inflasi sudah ada program kegiatannya,” ungkap Alfin Parera.
Tugas lainnya adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pemerintah Kabupaten Sikka, kata Adrianus, sedang membuat konsep Perda Pajak dan Retribusi yang baru.
Terkait pembuatan Perda ini, pemerintah harus mencatat dan mendata potensi-potensi dan mengupayakan pajaknya.
“Kalau kita lihat dari PAD itu pertama yang besar itu masih dominan pajak bumi bangunan dan bangunan dan pajak penerangan jalan,” katanya.