Maumere, Ekorantt.com – Sudah sejak lama keluarga Gersani Lepong Wulan (55) melirik mengembangkan bisnis kuliner. Ia sama dengan orang lain yang memandang bisnis kuliner adalah usaha yang paling banyak dilirik karena menjanjikan.
Ia kemudian memilih menjadi pedagang bakso babi yang beroperasi di jalan Avokad, Maumere, Kabupaten Sikka. Usahanya itu sudah berlangsung puluhan tahun lamanya, sejak 2001.
Banyak orang bilang tidak semua bisa mempertahankan bisnisnya dalam waktu yang lama. Namun hal ini tidak berlaku bagi istri dari Herman Tahir itu.
Gersani terus bekerja keras, berinovasi, memunculkan ide baru, dan meningkatkan kreativitas agar bisnis usaha bakso babi yang ia kembangkan tetap berjalan.
Saban hari, ia terus meracik beragam bumbu dengan daging babi agar enak di lidah pelanggan. Gersani menyulap bahan itu menjadi makanan siap santap, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Bakso Babi”.
Dari tahun ke tahun harga bakso babi milik Gersani terus mengalami perubahan. Mulai dengan harga Rp5.000 per porsi pada tahun 2001, kini dijual seharga Rp30.000 per porsi.
Ia mengaku perubahan harga jual tersebut terjadi lantaran harga bahan pokoknya juga terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
“Di sini hanya dijual bakso babi saja Rp30.000 per porsi dan jam pelanggan sekitar jam 1 siang,” kata Gersani saat ditemui di tempat dagangannya di jalan Avokad, Maumere, Senin, 18 September 2023.
Bisnis bakso babi Gersani memang menjanjikan, terutama untuk menopang ekonomi keluarganya.
Bayangkan, dalam sehari bisa menghabiskan 4 kilogram daging babi. Daging tersebut ia beli dari Pasar Alok, Kota Maumere, seharga Rp120.000 per kilogramnya.
“Tanggal-tanggal muda itu ramai, kalau sudah tanggal tua itu sudah mulai menurun,” katanya.
Dalam sehari pula, Gersani meraup keuntungan ratusan ribu. Jika sepi pembeli, dia masih bisa menghasilkan 150.000 rupiah. Dan jika ramai pembeli, maka penghasilannya bisa sampai 250.000 rupiah.

Cerita kesuksesan Gersani untuk merintis bisnis bakso babi ternyata berkat campur tangan pihak lain. Ia dan keluarganya harus berterima kasih kepada Kopdit Pintu Air yang bersedia memberikan mereka modal usaha.
“Modal dari Koperasi Pintu Air dengan permohonan selama satu minggu dan itu pun orang lihat dengan keadaan kita, akhirnya layak dapat pinjaman Koperasi Pintu Air sejumlah Rp20.000.000,” aku Gersani.
Keberkahan dari Pintu Air hadir dalam pengembangan usahanya karena ia sudah menjadi anggotanya. Bahkan Gersani mengaku memberikan pinjaman tanpa jaminan.
“Bisa berusaha untuk meminjam dan menambah modal untuk ke depan siapa tahu ada perubahan Koperasi Pintu Air bisa saling membantu kita dan bisa berkoperasi untuk menambah modal usaha,” kata Gersani.
Hingga kini, bakso babi milik Gersani memang kerap diburu penikmat bakso di Kota Maumere. Maklum, kuahnya yang gurih dibalut daging babi memberi cita rasa tersendiri.
Sup atau hidangan berkuah milik Gersani memang membuat orang ketagihan. Kelezatannya terus menempel di bibir, siapapun yang pernah mencicipinya.
Marlin (30) pelanggan tetap Bakso Babi milik Gersani mengaku setiap bulan pasti dirinya datang ke tempat itu.
“Setiap bulan pasti datang ke Warung Solata ini, rasanya tetap sama enak. Untuk porsinya banyak dan cepat penyajiannya,” katanya.
Aloysia Stevania Toni (Mahasiswa Unipa Maumere)