Jakarta, Ekorantt.com – Menderita sakit adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Perjuangan agar dapat pulih dari penderitaan itu tidaklah mudah. Butuh pengorbanan, tidak terkecuali uang untuk membiayainya. Lalu apa yang akan terjadi ketika derita sakit posisi dompet dan isi tabungan sedang kosong?.
Pertanyaan itu akan menjadi lain jawabannya bagi mereka yang telah bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air. Bagi mereka aktif melaksanakan kewajiban sebagai anggota dengan baik, ketiadaan uang saat sakit tidak menjadi penghambat untuk mengatasinya.
Sebut saja Edy Suwargono. Pria yang mengaku baru bergabung di Kopdit Pintu Air Kantor Cabang Persiapan (KCP) Kampung Sawah, Jakarta dengan nomor anggota 105 mengaku terselamatkan oleh program solidaritas kesehatan (Solkes) dari Kopdit Pintu Air.
Betapa tidak, pada Senin, 25 September 2023, ia menerima dana Solkes dari Manager Kopdit Pintu Air KCP Kampung Sawah, Vincentius Funan, didampingi Ketua Kelompok Cipayung Thomias Afoan di kediamannya Kramat Jati RT/RW 011/003 Jakarta Timur-Provinsi DKI.
Kepada media ini, Vincen menyampaikan respon Edy bahwa dirinya tidak manyangka akan menerima uang sebesar satu juta rupiah dari Kopdit Pintu Air lantaran dirinya baru 3 bulan bergabung menjadi anggota.
Karena itu, ia (Edy) menyampaikan terima kasih kepada manajemen yang telah membantu mengatasi biaya kesehatan di RS Mohammad Ridwan Meuraksa.
Vincen juga menyampaikan syarat bagi anggota agar dapat melakukan klaim dana Solkes meliputi; harus menjadi anggota aktif, artinya taat dan tertib menjalankan kewajiban baik dalam menyimpan dan meminjam tepat waktu dan tepat jumlah.
Menyerahkan bukti keterangan rawat inap yang dikeluarkan oleh dokter dan disertakan dengan foto copy KTP.
Thomias Afoan ketika dimintai tanggapanya menuturkan bahwa dana solkes yang disediakan lembaga tentu sangat membantu anggota yang mengalami darurat keadaan keuangan. Apalagi diperparah dengan penderitaan sakit yang dialami. Tentu akan semakin runyam keadaanya bila tidak ada solusi.
Dana solkes juga menjadi motivasi untuk anggota Pintu Air agar secara bergotong royong membantu anggota keluarga yang sakit. Solkes juga alat untuk menumbuhkan semangat solidaritas sesama anggota sesuai misi lembaga ‘kau susah aku bantu, aku susah kau bantu’.
Ia berharap berkat kesaksian yang dialami oleh Edy Suwargono dapat menjadi pemicu bagi tetangga dan orang-orang disekitarnya untuk tidak segan-segan bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
“Karena di Pintu Air ada banyak produk layanan yang dapat membantu anggota,” kata dia.