Kupang, Ekorantt.com – Kopdit Santo Yosep Naikoten (Sanyona) Kupang merupakan salah satu dari sekian banyaknya koperasi yang beroperasi di Kota Kupang.
Didirikan 10 Agustus 2010 silam, Kopdit Sanyona mampu eksis dan mendapat kepercayaan masyarakat karena mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi rakyat.
“Kehadiran kami di Kota Kupang mampu memberikan kontribusi positif bagi anggotanya. Ini sesuai dengan misi Koperasi Sanyona yakni meningkatkan kesejahteraan anggota,” ujar Ketua Pengurus Koperasi Sanyona, Agustinus Mboi kepada Ekora NTT di Kupang beberapa waktu lalu.
Kopdit yang beralamat di jalan Herewila tepatnya di halaman Pastoran St Yoseph Naikoten itu telah beranggotakan 600 orang dengan total aset sebesar Rp2,5 miliar.
Kopdit ini telah memenuhi syarat seperti ada badan hukum, AD/ART, memiliki nomor koperasi secara nasional, izin operasional atau usaha dan selalu melakukan RAT.
Dengan mengacu pada visinya, Kopdit Sanyona lebih mengutamakan pinjaman yang bersifat produktif dan diikuti dengan pendampingan dari pengurus dan manajemen koperasi.
“Kalau di sini itu paling banyak itu pinjaman produktif. Sejak berdiri, uang yang bergulir di anggota sebesar Rp8 miliar lebih. Sedangkan untuk tahun ini, sampai dengan September sekitar Rp1,2 miliar,” terangnya.

Kendati demikian, perjalanan Kopdit Sanyona sejak didirikan tahun 2010 silam hingga sekarang menemui sejumlah kendala, seperti masih terbatasnya sumber daya manusia.
Keterbatasan inilah yang menyebabkan Kopdit Sanyona belum maksimal melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM.
Keterbatasan lain adalah sama seperti yang dialami koperasi lainnya yakni anggota kurang memahami 3 M yakni menyimpan secara teratur, meminjam secara bijaksana, dan mengangsur secara teratur.
Menghadapi tantangan ini, pihak Agustinus mulai melakukan promosi di luar Paroki St Yosep Naikoten dengan cara door to door atau dari rumah ke rumah.
“Baru di tahun 2018, kami mulai menerima anggota dari luar paroki dan tidak sebatas orang yang agama Katolik. Di sini juga ada anggota beragama Islam dan lainnya,” ujarnya.
Kopdit Sanyona juga memiliki beberapa produk pinjaman yang masih terbatas pada kredit umum seperti koperasi pada umumnya.
“Untuk kredit nelayan belum, kredit petani juga belum. Kita lihat situasi dulu,” ucapnya.
Untuk simpanan, Kopdit Sanyona menawarkan Simpanan Bunga Harian (Sibuhar) dengan suku bunga tiga persen per tahun. Simpanan Sukarela Berjangka (Sisuka). Simpanan Hari Raya (Sihara), Simpanan Persiapan Acara (Sipacar) dan Simpanan Pendidikan Anak (Sipenda).
“Dari beberapa jenis simpanan ini, yang paling laris itu Sibuhar. Orang menyimpan bisa ambil setiap saat. Jadi itu bunga besar 3 persen per tahun atau 0,25 per bulan,” terangnya.
Ia juga mengakui bahwa kehadiran Kopdit Sanyona dan koperasi-koperasi di Kota Kupang diharapkan dapat memerangi rentenir dan pinjaman online ilegal.