Maumere, Ekorantt.com – Sudah lima tahun lamanya Anastasia Sa’o (34) bertahan hidup di gubuk reyot berukuran 2×2 meter. Ia menghabiskan hari-harinya di dalam gubuk yang dibangun di atas tanah peninggalan almarhum suaminya.
Kini, warga Dusun Magelo’o, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, itu sudah boleh bernafas lega. Sebab, tak lama lagi ia tinggal di rumah layak huni.
Pantauan Ekora NTT, Jumat, 29 September 2023, di lokasi tampak personel TNI, Polri, Tahanan Asimilasi Rutan Maumere bersama masyarakat setempat bahu membahu membangun pondasi rumah Anas, begitu warga setempat akrab menyapanya.
Di rumah Anas, hadir juga Help Flores yang akan membantu dalam pembangunan kamar mandi dan toilet. Lalu, PLN akan membantu dalam pemasangan meteran listrik gratis. Dan, Sentra Kemensos akan membantu perabotan rumah tangga dan seng.
Di lokasi, terlihat tumpukan batu, pasir, semen dan seng. Pembangunan rumah tersebut diperkirakan akan berlangsung selama satu minggu ke depan.
Dana pembangunan rumah Anas bersumber dari donasi Komunitas Koin untuk Sikka (KUS).
Gerakan sosial ini bermula dari unggahan akun Facebook bernama Ety. Ia merupakan seorang ibu rumah tangga yang juga berasal dari Dusun Magelo’o, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka.
Ety prihatin dengan kondisi kehidupan janda empat anak itu. Setelah kondisi rumahnya diposting Ety di Facebook, Komunitas KUS kemudian langsung merespons positif.
Bermula ada yang mengirim video tentang kehidupan Anas kepada Komunitas KUS. Video itu lantas langsung dibahas dan didiskusikan di grup WhatsApp komunitas tersebut.
“Kami sepakat untuk melakukan survei dan membawa sembako. Setelah melakukan survei kami sepakat mama Anas harus dibantu,” kata perwakilan Komunitas KUS, Nur Kartika, yang ditemui di lokasi.
Dalam proses, Komunitas KUS mendapatkan kesulitan tenaga teknis untuk membangun rumah Anas. Mereka kemudian memutuskan untuk meminta bantuan kepada Kodim 1603 Sikka.
Niat mulia ini langsung disambut baik oleh TNI. Bahkan kini tak hanya TNI, banyak pihak yang turut tergerak hati membantu setelah kisah kehidupan miris Anas diangkat di beberapa media mainstream.
“Kami bersyukur untuk itu,” ucap sumber itu.
Di tempat yang sama, Komandan Kodim 1603 Sikka Letkol Czi Setiawan Nur membenarkan informasi tentang kehidupan Anas didapatkan dari Komunitas KUS.
Setiawan kemudian bergerak cepat untuk melakukan koordinasi lintas sektor termasuk dengan BUMN.
“Pada tahap awal kami bersama mitra melakukan pengecekan dan membawakan sembako, selanjutnya kami terus berkoordinasi untuk sama-sama mewujudkan membangunnya,” katanya.
Tinggal selama 5 Tahun
Terpisah, Kepala Desa Reroroja Florida Yisefina Ndena mengaku Anas menetap di gubuk itu sejak lima tahun lalu, setelah suaminya meninggal dunia di Kalimantan.
Sedangkan anak Anas, kata dia, sebenarnya ada lima orang, bukan empat. Hanya saja yang satunya tinggal bersama keluarga yang lain.
“Saya selaku pemerintah desa selalu memperhatikan dia ada beberapa bansos yang sudah diterima, hanya kalau soal rumah belam ada, sehingga saat Koin untuk Sikka datang membantu, kami menyambut dengan baik,” kata Kades Florida.
Diketahui, rumah Anas merupakan proyek ke-5 dari Komunitas KUS. Mereka mengumpulkan mulai dari recehan, donasi berupa transfer dari berbagai kota, hingga donasi berupa bahan bangunan.
Bagi siapapun yang berminat untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial ini, berikut rekening resmi dari Komunitas KUS, Bank NTT 2503721708 a/n Koin Untuk Sikka.