48 Lukisan Terjual dalam Pameran Komunitas Perempuan Alumni Sanur Jakarta

Jakarta, Ekorantt.com – Komunitas perempuan alumni sekolah Santa Ursula (Sanur) Jakarta menggelar pameran lukisan di Art 1 New Museum.

Pameran lukisan bertajuk “Dari Perempuan, oleh Perempuan, untuk Dunia” itu berlangsung selama sembilan hari, sejak 16-24 September 2023.

Ketua panitia pameran Helena Muljanto menjelaskan, lukisan yang dipamerkan dalam ajang tersebut yakni sebanyak 129 buah karya dan satu patung karya Julia Nugroho.

Dari total tersebut setidaknya ada 48 lukisan yang terjual. Pameran lukisan juga berhasil meraup dana sebesar Rp127 juta.

Menurut Helena, sebagian dari hasil penjualan lukisan akan didonasikan untuk pemberdayaan perempuan penganyam daun lontar dan perajin tenun ikat Baipito di Larantuka, NTT, Rumah Ziarah Mgr. Gabriel Manek, SVD dan Ursuline Scholarship Foundation (USF).

Ia menguraikan, untuk Ursuline Scholarship Foundation (USF) total donasi sebanyak Rp7 juta, grup ibu-ibu penganyam daun lontar di Larantuka sebanyak Rp40 juta, grup ibu-ibu perajin tenun ikat Baipito di Larantuka sebanyak Rp40 juta dan Rumah Ziarah Mgr. Gabriel Manek, SVD sebesar Rp40 juta.

“Pameran lukisan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk terus berkarya dan menciptakan suatu gerakan pemberdayaan perempuan sebagai  titik sumbu yang mengalir dan bergema ke segala bidang,” kata Helena dalam rilis yang diterima awak media, Jumat, 29 September 2023 lalu.

Diketahui, kegiatan ini merupakan pameran lukisan kelima Sanur Painters, wadah pengembangan minat, bakat dan ekspresi diri melalui seni lukis.

Dikatakan, pameran lukisan pada tahun 2023 ini juga berkontribusi dalam memberdayakan UMKM perempuan perajin di Provinsi NTT.

Menurut Helena, pameran lukisan diikuti oleh 107 perempuan alumni sekolah Santa Ursula, pelukis perempuan profesional dan pelajar TK hingga SMA Santa Ursula Jakarta yang terseleksi.

Semua karya bertema perempuan, diekspresikan dengan sangat indah dan penuh makna sesuai dengan perspektif dan pengalaman unik masing-masing individu pelukisnya.

“Bukan sekadar unjuk kebolehan, pameran seni ini menjadi ajang aktualisasi diri para alumni Santa Ursula melalui kegiatan artistik dan meningkatkan kesadaran mengenai arti dirinya dan perempuan,” kata Helena.

“Kami memilih para perempuan penganyam topi dan tas dari daun lontar juga perajin tenun ikat Baipito di Larantuka, NTT, dengan cara menyisihkan sebagian hasil penjualan lukisan kami untuk mereka. Dengan menguatkan para perempuan perajin merupakan dukungan kami terhadap pelestarian Warisan Budaya Takbenda,” jelas Helena yang karyanya dengan judul Mandala Aspirasi Vimna Fairpetal & Jinga Wildrose juga dipamerkan di acara ini.

Pameran seni dibuka oleh Dewi Bambang Soesatyo pada Sabtu, 16 September 2023 lalu secara offline. Sedangkan secara online dibuka oleh Nur Asia. Keduanya hadir untuk mendukung para perempuan penggerak ekonomi keluarga di NTT.

“Selain itu, hal yang sangat menarik diadakan pada acara penutupan ini adalah lelang puisi berkarakter yang ditulis oleh Sr. Moekti Gondosasmito, OSU,” jelas Helena.

YKK Berikan Beasiswa DJITU

Menyisihkan hasil penjualan lukisan saja tak cukup bagi Helena Muljanto untuk mendukung para perempuan NTT.

Helena juga menginginkan program bantuan kepada perempuan di NTT bisa terus berlanjut.

Untuk itu, ia mencari bibit perempuan muda sebagai agent of change yang kelak dapat memajukan daerahnya.

Helena kemudian menggandeng Yayasan Khouw Kalbe (YKK) untuk memberikan beasiswa “DJITU” bagi pelajar perempuan terseleksi, yang mana mereka ingin meneruskan pendidikan baik di tingkat Diploma maupun Sarjana (S1).

Dari hasil seleksi 55 peserta yang ikut dalam serangkaian tes dari YKK, setidaknya ada empat perempuan yang terpilih.

Keempatnya yakni, Wa Noala Adjie Kandumeu dan Pinkan Dwi Putri Sobalokan asal Maumere, serta Damaris Peni Maran dan Margaretha Theresia asal Larantuka.

“Alunan lagu Flobamora diiringi dengan Sasando (alat musik tradisional NTT) oleh Sasandis Lia Edon yang ikut meramaikan pengumuman empat nama pelajar yang memperoleh beasiswa tersebut,” jelas Helena.

Ia berharap keempat perempuan terpilih tersebut dapat berperan sebagai agent of change dan menjadi perempuan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup masa depan dan membangun kampung halamannya setelah lulus.

Talkshow

Selain itu, acara grand opening yang salah satunya diisi dengan talkshow dihadiri Donna Agnesia.

Hal ini adalah salah satu bentuk cinta perempuan untuk bisa membantu sesama, memberikan dukungan pada orang lain, dan membantu para pelukis.

“Harapannya mereka bisa mengekspresikan diri dari dalam hati dan pikiran,” ujar Donna dalam talkshow yang dipandu oleh Fika Rosemary. Dia juga alumni Santa Ursula Jakarta.

Talkshow juga menghadirkan narasumber Monica Gunawan, Managing Director of Art:1 New Museum, dan Rotua Magdalena, Seniman Grafis.

Sebagai hiburan, ada penampilan memukau dari Regina Handoko, Harpist & Penyanyi Sopran yang melantunkan Tanah Air karya Ibu Soed.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA