Merauke, Ekorantt.com – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Musamus melakukan kegiatan sosialisasi konservasi cagar alam di Kampung Kweel, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke belum lama ini.
Sosialisasi dilakukan mengingat Kampung Kweel merupakan kampung yang menjadi penyangga dari program Pemerintah Kabupaten Merauke yakni kawasan konservasi cagar alam.
Dalam pelaksanaannya, ditemukan bahwa masih banyak kendala akibat kurang pahamnya masyarakat dan aparat kampung terkait seberapa penting kawasan konservasi, hubungan masyarakat adat dan kawasan konservasi, serta kearifan lokal masyarakat adat di Kampung Kweel.
Karena itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Musamus melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mendorong dosen untuk ikut bagian dalam membangun dan membina kampung-kampung yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Program ini merupakan instrumen kebijakan dan dukungan lembaga kampus demi meningkatkan daya saing.
Kegiatan PKM juga dapat mendorong dosen untuk melaksanakan tugas tridhrama perguruan tinggi terutama darma pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, mendukung pelaksanaan kegiatan dosen di luar kampus.
Kegiatan PKM di Kampung Kweel dimotori oleh Syahrabudin Husein Enala dan Frederikus Antonius Mana beserta tim pengabdian, Muh. Ihsan, Melya Eka dkk.
Mereka melakukan sosialisasi tentang terkait program konservasi cagar alam, dengan meningkatkan sumber daya manusianya.
Syahrabudin, selaku ketua tim pelaksana, menuturkan bahwa pihaknya melatih masyarakat dan aparat desa tentang cara mengelola kawasan cagar alam sampai bagaimana cara melakukan promosi.
“Kita latih bagaimana promosi dilakukan untuk menarik simpati dari para pengunjung nasional maupun internasional sebagai kawasan pariwisata berbasis cagar alam dan kawasan adat,” ujarnya.
Masyarakat dan aparat desa sangat antusias mengikuti sosialisasi. Mereka berharap ke depannya agar kegiatan seperti ini dilakukan secara berkelanjutan.