Mbay, Ekorantt.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong pemerintah di NTT berkolaborasi dan berkomitmen bersama memulihkan pembelajaran di sekolah pasca program pendampingan Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).
“Lokakarya ini menjadi bagian komitmen kita bersama untuk mencari solusi mengatasi masalah pendidikan di NTT,” kata Sekretaris Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Suhadi, yang disampaikan secara daring, Senin, 9 Oktober 2023.
Suhadi menyatakan program pendampingan INOVASI, kemitraan Australia-Indonesia sudah memasuki fase kedua pada tahun terakhir Desember 2023. Ia berharap lima kabupaten di NTT di bawah dampingan INOVASI bisa menjadikan program itu sebagai model dalam praktik baik ke depan.
“Program INOVASI ini diharapkan tidak hanya bersifat project sesaat tetapi justru menjadi kekuatan untuk pengembangan pendidikan di NTT ke depan,” tutur dia.
Dengan komitmen bersama dalam rangka pemulihan pendidikan di Indonesia pasca-pandemi Covid-19, maka perlu adanya peran kemitraan di daerah.
Kemendikbudristek berharap adanya ekosistem yang dibangun untuk pembangunan pendidikan akibat kehilangan atau penurunan pembelajaran (learning loss) selama pandemi.
“Sehingga mari kita berbagi peran untuk mengatasi pendidikan di NTT,” kata dia mengajak.
Ia menambahkan upaya pemulihan penguatan pembelajaran sangat diperlukan agar tidak ketinggalan sektor pendidikan di NTT dan Indonesia secara umum. Kolaborasi dan komitmen bersama lintas sektor dapat mencari solusi mengatasi permasalahan dalam pembelajaran.
“Tiap kabupaten memiliki karakteristik dan permasalahan berbeda-beda. Kita melihat titik kelemahan sehingga peran dan komitmen semua unsur kepemimpinan di NTT untuk berkolaborasi sangat penting,” kata Suhadi.
Ia menambahkan Kemendibudristek telah meluncurkan rapor pendidikan sebagai gambaran capaian indikator dasar untuk seluruh lembaga pendidikan di Indonesia.
Rapor pendidikan itu berfungsi sebagai instrumen untuk mengukur atau mengevaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik internal maupun eksternal yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (Output).