Maumere, Ekorantt.com – Usaha mebel Noh Loinati (46) tak langsung naik. Usaha yang berfokus pada pembuatan dan penjualan berbagai jenis furnitur atau perabotan itu perlahan merangkak.
Kisahnya mulai tahun 2010, Noh Loinati ikut menjadi kuli di mebel kayu orang lain. Dalam benaknya, suatu ketika ia bisa membangun usaha mebel kayu tersendiri.
Itu sebabnya, ia serius mengikuti proses pembuatan beragam furnitur. Dia tidak hanya terfokus pada satu jenis material, seperti kayu.
Namun juga dapat memanfaatkan bahan lainnya, antara lain yaitu aluminium, besi, kaca, dan masih banyak lagi.
Meskipun termasuk ke dalam bisnis yang memerlukan investasi yang cukup besar, nyatanya usaha mebel bisa juga dengan modal yang irit, sebagaimana yang terjadi dengan Noh Loinati.
Sejak menjadi kuli, suami dari Ina Makrina itu terdorong untuk mengembangkan usaha mebel karena keuntungannya dianggap legit dengan pangsa pasar yang cukup luas.
Setelah sekian lama menjadi kuli dan kaya akan pengalaman, Noh Loinati kemudian memilih membuka bisnis mebel sendiri yang letaknya di jalan lingkar luar Maumere, Desa Lepolima, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
“Awalnya kita tidak pakai modal. Artinya pakai modal sendiri tanpa pinjaman,” aku Noh Loinati saat ditemui di tempat mebel kayunya di Jalan Lepolima, Maumere, Kamis, 12 Oktober 2023.
Menurut warga asal Kupang itu, tahun 2010 waktu di mana perjuangannya dimulai. Berawal dari kuli hingga mendapatkan uang senilai Rp20 juta dari hasil jerih payahnya untuk membeli mesin kayu.
“Sukses bukanlah kebetulan. Itu adalah kerja keras, ketekunan, pembelajaran, belajar, pengorbanan dan yang terpenting, cinta akan apa yang kamu lakukan atau pelajari”.
Kata-kata Pele, mantan Menteri Olahraga Brasil ini cocok untuk menggambarkan perjuangan usaha Noh Loinati. Ia bekerja keras dan tekun hingga usaha mebelnya bisa berkembang.
Kini, mebel kayunya bisa menghasilkan beragam furnitur seperti jendela rumah yang dijual seharga Rp500.000, pintu seharga Rp1.500.000, lemari Rp3.500.000, meja biro seharga Rp1.750.000, dan masih banyak lainnya yang dijual sesuai pesanan.
Pria tiga anak ini mengaku dalam sebulan penghasilan mebel kayunya tergantung dari pesanan. Pendapatan bisa mencapai Rp10.000.000.
Noh Loinati mengharapkan keberadaan mebel kayunya lebih besar lagi dan lebih dikenal banyak orang.
Sampai sekarang, di mebel kayunya memperkerjakan tiga orang karyawan, dua dari Jawa dan satu dari Kupang.
Beri (25) karyawan mebel kayu Noh Loinati, mengatakan untuk bahan kayu diambil dari bahan lokal, yakni jati putih dan mahoni. Sedangkan dari luar yakni jati super dan meranti.
Konsumen paling jauh, kata Beri, berasal dari Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Kendala dari mebel kayu ini kurang pesanan dan orang pesan, tapi bayar lama kita harus pergi tagih,” ujarnya.
Belakangan usaha tersebut juga didukung dari modal pinjaman KSP Pintu Air. Kini, Noh Loinati sudah empat tahun menjadi anggota KSP Pintu Air.
Jurnalis Warga: Aloysia Stevania Toni (Mahasiswa Unipa Maumere)