Kupang, Ekorantt.com– Petani pisang di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kerugian akibat hama yang menyerang pohon pisang.
Hama pisang tersebut bahkan sudah menyebar ke seluruh kabupaten yang ada di Flores.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lucky Koli mengatakan, hama yang menyerang pisang di Flores disebabkan oleh layu bakteri.
Salah satu penyakit tanaman pisang yang cukup menjadi perhatian yaitu layu bakteri. Penyakit layu bakteri atau penyakit darah disebabkan oleh bakteri Ralstonia Solanacearum atau lebih dikenal dengan nama Blood Disease Bacterium (BDB).
Penyakit darah, kata Lucky, telah menyebar hampir di seluruh pertanaman pisang di Indonesia.
Identifikasi bakteri ini dilakukan oleh ahli dari gabungan tim UGM dan Direktorat Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian.
“Bakteri ini rupanya berpindah dari Sumba karena perjalanan Sumba-Aimere,” ujar Lucky kepada wartawan di Kupang pada Senin, 16 Oktober 2023.
Langkah-langkah yang harus diantisipasi oleh petani, kata Lucky, adalah dengan memutus mata rantai penyebaran dengan cara memotong dan membakar seluruh pisang yang telah terinfeksi.
“Yang sudah kena harus cabut dan bakar semua karena ini bakteri,” kata Lucky.
Ia menjelaskan, bakteri layu yang menyerang pisang di Pulau Flores dapat diatasi dengan memberikan obat.
Untuk mendapat obat, petani diminta menyampaikan ke dinas teknis di kabupaten untuk segera dilakukan pencegahan dan pengobatan.
“Nanti kerja sama dengan petugas hama di kabupaten yang bersangkutan untuk nanti bisa membantu petani,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada petani agar menjaga sterilisasi lahan atau kebun dengan tidak menyentuh pohon yang telah terkena bakteri. Sebab, bakteri dapat menular melalui sentuhan karena penularan bakteri ini sangat cepat.
“Jangan menyentuh pisang yang sudah terkena. Karena bakteri akan kena di semua. Makanya mesti hati-hati. Masuk dari pintu A, keluar dari pintu A. Makanya mesti hati-hati,” terangnya.
“Jadi kalau di sudah sentuh di kulit atau parang yang dia pakai potong yang di penyakit jangan potong lagi yang di sehat,” tambahnya.
Ia juga mengimbau kepada petani untuk mengambil obat di UPT milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang berada di Kabupaten Sikka.