300 Hektare Sawah di NTT Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan

Kupang, Ekorantt.com – Sekitar 300 hektare lahan sawah di Nusa Tenggara Timur terancam gagal panen akibat kekeringan yang berkepanjangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lucky Koli mengatakan, 300 hektare lahan sawah yang terancam kering tersebut hampir tersebar di beberapa kabupaten.

“Yang kita intervensi kemarin itu di Tanah Putih Kabupaten Kupang 20 hektare. Juga laporan dari Kabupaten Lembata sekitar 5 hektare,” kata Lucky kepada wartawan pada Senin, 16 Oktober 2023.

Saat ini, kata Lucky, pemerintah telah melakukan penyelamatan terhadap lahan tersebut dengan cara penanganan dampak perubahan iklim kekeringan.

“Sawahnya sudah terancam kering. Kita bantu pompa air dengan solar untuk mereka bisa airi kembali sawahnya,” kata Lucky.

iklan

Dari 300 hektare sawah terancam kekeringan, sebesar 33 hektare sawah telah mengalami gagal panen akibat terlambat menyampaikan laporan ke pemerintah dan sumber air sudah sangat terbatas.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah mengeluarkan program benih hortikultura, bantuan benih sayur-sayuran, benih jagung, dan juga kacang hijau untuk petani yang terdampak kekeringan.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik akibat dari kenaikan harga beras yang terjadi sekarang.

Pasalnya, cadangan stok beras sebanyak 300 ribu ton mampu bertahan hingga bulan Januari tahun 2024.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lucky Koli (Foto: Patrick Padeng/ Ekora NTT)

Belum lagi ditambah dengan cadangan beras pemerintah milik provinsi dan kabupaten sebanyak 2.350 ton.

Di samping itu ada bantuan pemerintah pusat sebanyak 5.000 ton lebih yang disalurkan tahan kedua bulan Oktober.

“Penambahan importasi dari Bulog juga bisa memperkuat cadangan beras kita tentu itu semua akan menolong kondisi pangan khususnya beras dapat tersedia,” ucap Lucky.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, pemerintah juga mencanangkan gerakan pasar murah yang menjual harga beras dengan ketetapan harga pemerintah untuk menjangkau masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA