Larantuka, Ekorantt.com – Warga Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, bekerja sama memasang pilar pada lahan yang disiapkan untuk membangun Kantor Desa Persiapan Nawokote B di kampung Bawalatang pada Sabtu (21/10/2023).
Panitia, pemerintah desa, tokoh masyarakat dan tokoh adat, memasang empat pilar sambil melakukan ritual adat reke wua malu (makan siri pinang), renu tua (minum tuak), dan isek bako (merokok).
Tobias Lewotobi Puka, tokoh masyarakat, menyampaikan rasa bahagia mereka atas kerja-kerja bersama menyiapkan semua administrasi, termasuk menyiapkan lahan tersebut.
“Kami siapkan lahan memang. Lahan ini diberi oleh tuan tanah Bapak Dominikus Desa Tobi yang terletak di kampung Bawalatang dengan luas 20 kali 30; jadi sekitar 600 meter persegi,” katanya kepada Ekora NTT, Sabtu.
Di lokasi tersebut, lanjut Tobias, akan dibangun kantor desa yang tentu saja menjadi aset dan warisan kepada generasi-generasi muda saat ini maupun yang akan lahir nanti. Tobias bilang, terkait kerja-kerja mengajukan proposal pemekaran desa sudah ditempuh sejak 2009.
“Usaha ini terus bergulir dan kami senang karena pada Oktober 2022 lalu, pihak Dinas PMD Flores Timur datang ke Desa Nawokote untuk melakukan sosialisasi sehingga pada Desember 2022, kami langsung ke Larantuka membawa proposal,” kata dia.

Waktu itu, lanjut Tobias, penjabat Bupati Flores Timur menjanjikan bahwa palu jatuh pada 2024, sehingga kami mesti menyiapkan surat hibah tanah, rekomendasi dari desa dan camat, juga semua hal yang dibutuhkan sesuai dengan undang-undang.
Sementara Hendrikus Levi Tobi, tokoh masyarakat dan warga Bawalatang, mengatakan bahwa warga tiga kampung, Kumaebang, Bawalatang, dan Duang, sudah merindukan program pemekaran desa dalam waktu yang lama. Untuk itu, kata dia, semua senang dengan penyiapan lahan tersebut.
“Masyarakat dukung sekali karena ini harapan semua sejak dulu dan mereka secara swadaya kasih tenaga serta uang per kepala keluarga Rp50.000 untuk memperlancar proses administrasi dan lain-lain,” jelasnya.

Levi sapaan Hendrikus Levi Tobi menambahkan, sebanyak 200 lebih kepala keluarga di Bawalatang dan Kumaebang, dua kampung yang disiapkan jadi desa persiapan tersebut, mengapresiasi kerja panitia.
“Terima kasih kepada panitia dan tentu saja, harapan sebagai tokoh masyarakat, kiranya perjuangan masyarakat ditindaklanjuti oleh Pemkab Flores Timur karena ini bertujuan, meningkatkan pelayanan,” katanya.
Di lain sisi, lanjut Levi, demi pemerataan pembangunan di desa, supaya desa juga bisa membangun kemandirian serta pemberdayaan secara lebih fokus untuk kebutuhan masyarakat banyak.
Sementara Dominikus Desa Tobi, tuan tanah Suku Tobi, yang menghibahkan tanahnya untuk desa, meminta supaya kelak yang menjadi pemimpin adalah anak-anak asli dari kampung.
“Saya memberikan tanah dengan ikhlas, dan harapan kita bersama, orang tua memberi contoh pertama kepada generasi muda dan menggerakkan semua anak-anak untuk terlibat,” pesannya.