Bajawa, Ekorantt.com – Bank NTT selaku operator penjualan tiket pertandingan Soeratin Cup U17 di Bajawa, Kabupaten Ngada menerapkan tiga sistem pembelian tiket bagi penonton pertandingan.
Kepala Bank NTT Cabang Bajawa, Lorenso Andri Bere Mau, menyebutkan penjualan tiket menggunakan tiga cara sebagai langkah untuk mempermudah belanja tiket.
Pertama, pihaknya menggunakan sistem cas. Pembeli membawa uang tiket Rp10.000 lalu petugas menginput ke dalam mesin edisi. Selanjutnya, pembeli mendapatkan struk pembayaran untuk masuk ke dalam Stadion Lebijaga.
Kedua, menggunakan Qris yang mana pembeli melakukan scan barkot dan cara ini untuk mobile banking apa saja selain bank NTT.
Ketiga adalah sistem transfer dari pembeli ke rekening Bank NTT panitia. Cara ini, kata Lorenso, hanya bagi penonton di kelas VIP.
Direktur Utama Bank NTT Harry Alex Riwu sebelumnya mengapresiasi atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Ngada melalui panitia dalam melakukan penjualan tiket secara digital.
Menurutnya dengan sistem itu memberi kemudahan bagi masyarakat khususnya para penggemar sepak bola.
“Ini bagian dari memodernisasi sistem pembayaran yang lebih ramah dan gampang,” jelasnya.
Harry menegaskan bahwa sistem penjualan tiket model itu telah mendapat dukungan dari Bank Indonesia. Ia berharap inovasi itu menjadi contoh bagi kabupaten lain pada turnamen lainnya.
“Apresiasi juga buat kawan-kawan di Bank NTT Cabang Bajawa yang sudah memberi edukasi yang baik, sehingga membangkitkan rasa percaya diri masyarakat,” katanya.
Tiket Digital Lebih Efektif dan Efisien
Sejumlah warga mengaku sangat terbantu dengan adanya sistem penjualan tiket secara digital. Selain memberi banyak kemudahan sistem ini juga dinilai lebih efektif dan efisien.
Ilona Susan, warga kota Mbay, Kabupaten Nagekeo kepada Ekora NTT, Selasa, 31 Oktober 2023, merasa terbantu dengan adanya penjualan tiket secara digital.
Menurunya, pada laga Persami (Maumere) melawan Nirwana (Nagekeo), ia membeli tiket dengan menggunakan Qris.
“Yang jelas sangat membantu, saya tidak perlu bawa uang cash,” ujar Susan.
Selain membantu, sistem pembayaran itu juga lebih mudah dan efisien sehingga tidak perlu membawa terlalu banyak uang tunai.
Marten, warga Kabupaten Sikka mengaku pada Soeratin Cup ia membeli tiket VIP dengan menggunakan sistem transfer ke rekening panitia. Menurut dengan sistem itu lebih mudah dan menekan antrean yang berkepanjangan.
“Sangat terbantu apalagi kami dari Maumere jadi tidak pusing lagi untuk antre dapat tiket,” tutur Marten.
Ia berharap sistem itu sistem penjualan tiket digital terus diterapkan sehingga membantu masyarakat agar lebih mudah mendapatkan tiket.
Sistem pembayaran tiket digital mendapat respon positif dari Anggota DPRD Kabupaten Ngada, Matias Rema. Ia berkatan, dengan sistem itu membantu masyarakat dalam mendapatkan tiket secara mudah.
“Saya pikir ini terobosan yang luar biasa dan saya sangat apresiasi,” katanya.
Untuk itu, ia berharap sistem itu harus terus diterapkan dalam kegiatan apapun yang menggunakan sistem bayar.