Koperasi Kredit Bebaskan Masyarakat dari Tirani Kemiskinan

Ruteng, Ekorantt.com– Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Karya Ruteng Kanisius Teobaldus Deki mengungkapkan analisisnya seputar peran Gereja Katolik dalam membangun kesejahteraan masyarakat atau umat.

Menurut Nik Deki, sapaan akrabnya, salah satu peran strategis Gereja Katolik adalah dengan menghadirkan koperasi kredit yang bertujuan untuk membebaskan masyarakat dari tirani kemiskinan.

Salah satu misi Gereja Katolik juga, lanjut dia, adalah mengembangkan koperasi kredit yang dalam sejarahnya mulai dari Kanada hingga masuk ke Indonesia. Melalui koperasi kredit, masyarakat miskin memiliki akses ke lembaga keuangan secara langsung.

“Hal mana sulit bagi mereka ke lembaga keuangan formal lainnya semisal bank,” jelas Nik Deki saat seminar ekonomi di lantai empat kampus STIE Karya Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Jumat, 3 November 2023 sore.

Seminar tersebut bertajuk “Koperasi Kredit dan Gereja Katolik -Sebuah Gerakan Membangun Kesejahteraan Masyarakat”.

iklan

Nik Deki menambahkan, langkah konkret Gereja Katolik melalui Delegatus Socialis (Delsos) atau Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi adalah mengajak masyarakat untuk mengumpulkan modal, lalu meminjamkannya kepada anggota yang membutuhkan.

Sebab menurut dia, ketiadaan modal merupakan salah satu penyebab kemiskinan.

“Karena itu, melalui koperasi kredit, masyarakat miskin memiliki lembaga yang memercayai mereka,” ungkap Direktur Lembaga Nusa Bunga Mandiri itu.

Langkah Gereja Katolik di Indonesia mengembangkan Kopdit membuahkan hasil. Di mana-mana Kopdit hadir membantu masyarakat.

“Walaupun lahir dari rahim Gereja, koperasi kredit terbuka untuk semua. Uang tidak memiliki tuan,” selorohnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa dari Prodi Manajemen STIE Karya Ruteng, Diknas Sartika Nahung, mengatakan seminar ekonomi ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa baginya.

Sebab setelah mengikuti seminar dia memahami dengan baik bagaimana peran koperasi kredit dalam kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya.

“Bahwa kenyataannya banyak masyarakat yang terlibat dengan rentenir atau koperasi harian, itu menjadi pekerjaan bersama untuk mengedukasi masyarakat,” tukasnya.

Kiblat STIE Karya Ruteng

Dalam pemaparannya pula, Nik Deki menjelaskan, STIE Karya Ruteng berkiblat menjadi pusat kajian-kajian ekonomi dan pembangunan di daratan Flores khususnya dan NTT umumnya.

Sebab untuk mengupayakan kesejahteraan hidup masyarakat, kata dia, tentu saja membutuhkan kajian-kajian yang bersinergi dengan semua elemen kunci, antara lain pemerintah, agama, dunia usaha dan masyarakat.

“Kemudian pengabdian-pengabdian masyarakat di bidang ekonomi dan pembangunan menjadi ranah STIE Karya,” imbuh dia.

Peran strategis STIE Karya Ruteng sebagai Perguruan Tinggi berfokus pada bidang ekonomi dan pembangunan dalam lini akademik.

“STIE Karya menjadi laboratorium, pusat studi ekonomi dan pembangunan yang berkontribusi memberikan masukan bagi penciptaan kebijakan dan regulasi di bidang ekonomi setidaknya di daratan Flores,” imbuhnya.

Nik Deki menambahkan, orientasi jangka panjang STIE Karya Ruteng yakni, membangun gerakan kesejahteraan  atau gerakan yang bersifat harus karena menyentuh basis dasariah kehidupan manusia.

“Kesejahteraan adalah kata kunci. Manusia hidupnya harus sejahtera. Semua aktivitas kita diarahkan untuk mencapai kesejahteraan. Karena itu dibutuhkan strategi yang cocok sehingga kesejahteraan bukan hanya ada pada tataran ide tetapi nyata dalam kehidupan masyarakat,” kata Nik Deki.

Lembaga STIE Karya memiliki target jauh ke depan. STIE Karya ingin menjadi rumah ilmu ekonomi dan pembangunan.

“Seminar hari ini menjadi titik mulai baru untuk mengajak semakin banyak elemen masuk ke dalam wacana ini,” tandasnya.

Selain itu, Nik Deki juga mengatakan bahwa STIE Karya terus mendorong untuk bertumbuh dan berkembangnya kewirausahaan.

“Kita menginginkan juga kewirausahaan itu kita kembangkan sebagai mainstream baru dalam ekonomi. Mainstream ini sangat menolong masyarakat dalam mengembangkan perekonomiannya,” pungkasnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA