Maumere, Ekorantt.com– Sebanyak 20 peserta didik Kelas V SDN Napunglangir, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, menemukan ide kreatif untuk mengkampanyekan pengurangan sampah plastik. Ide kreatif tersebut lewat pembuatan boneka salju dari gelas air mineral bekas dan video.
Guru Kelas V SDN Napunglangir, Alexa Silvia, mengatakan ide kreatif pembuatan boneka salju dari gelas air mineral bekas dan video sebagai aksi nyata projek penguatan profil pelajar Pancasila.
“Hasil yang diharapkan dari penilaian sumatif peserta didik mampu mengkampanyekan kebiasaan pengurangan sampah lewat pembuatan boneka salju dari aqua gelas bekas dan video,” kata Alexa kepada Ekora NTT, Selasa, 21 November 2023.
Berdasarkan pengamatan Alexa di lingkungan sekitar SDN Napunglangir banyak ditemukan sampah plastik.
“Karena itu kami mengangkat topik sampah, menjadi tanggung jawab kita dan kurangi sampah plastik, hidup jadi asyik,” katanya.
Ia mengungkapkan, proses pembuatan boneka salju diawali dengan gerakan pemungutan sampah Plastik di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
“Jadi kita berproses dan menanamkan dalam diri peserta didik bahwa penumpukan sampah plastik akan menciptakan lingkungan yang tidak bersih dan banyak sarang kuman penyakit,” jelas Elexa.
Awalnya, kata Alexa, peserta didik menentukan ide atau gagasan mengenai upaya untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
Dikatakan, dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), peserta didik menentukan ide atau gagasan yang mereka buat. Di konteks ini, siswa kelas V SDN Napunglangir membuat boneka salju dari gelas air mineral bekas dan video.
“Hasil yang diharapkan lewat konten tersebut mampu melakukan kampanye pengurangan sampah plastik,” terang Alexa.
Kepala SDN Napunglangir Benediktus Bensi mengatakan, pembuatan boneka salju dan video dari kelas V sebagai implementasi projek P5.
“Setiap semester harus memilih salah satu tema. Tema yang dipilih kelas V ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’ di dalamnya ada tema sampah dan limbah,” kata Kepsek Benediktus.
Ia mengatakan, sekolah memiliki program gerakan pungut sampah yang wajib dilaksanakan guru- guru dan peserta didik.
Sasaran program gerakan pungut sampah adalah di lingkungan sekolah dan sekitarnya, serta Pasar Alok.
“Peserta didik dan guru menggunakan karung dan kantong sampah memungut sampah di lingkungan sekolah dan pasar Alok sebagai salah satu upaya untuk mengkampanyekan gerakan bersih sampah,” tandasnya.
Ia pun mengapresiasi boneka salju dan video yang dihasilkan peserta didik kelas V.
“Tapi yang menarik lagi peserta didik kelas I SDN Napunglangir menghasilkan pohon natal dari sampah plastik,” pungkasnya.