Ruteng, Ekorantt.com – Direktur Program Yayasan KEHATI Dr. Rony Megawanto menawarkan tiga poin solusi yang bisa dilakukan dalam menangani perubahan iklim.
Rony menawarkan solusi tersebut saat menyampaikan sambutan pada kegiatan seminar perubahan iklim dengan tajuk ‘Peran Generasi Muda dalam Mitigasi Perubahan Iklim’ di Unika Santu Paulus Ruteng, Sabtu, 25 November 2023.
Pertama, kata dia, menggunakan energi terbarukan (renewable energy).
Menurut dia, energi terbarukan merupakan energi yang tidak menghasilkan emisi karbon, seperti tenaga surya, angin, air, geotermal, energi laut, dan sebagainya.
Kedua, mengurangi deforestasi. Kata Rony, penebangan hutan sudah harus dihentikan dan diganti dengan reforestasi atau penghijauan kembali.
“Hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida,” ucapnya.
Ketiga, penerapan konsep nature-based solutions (solusi berbasis alam) yang sering disingkat dengan NBS. Secara singkat, NBS adalah aksi untuk mengatasi perubahan iklim sebagai tantangan sosial, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berdampak positif bagi alam.
“Sebenarnya masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menangani perubahan iklim. Seminar ini diharapkan dapat menggali cara-cara lokal,” jelasnya.
Salah satu pembicara kegiatan ini yaitu Dr. Marselus R. Payong, Wakil Rektor 1 Unika Santu Paulus Ruteng.
Menurutnya, pendidikan lingkungan saat ini belum menjadi agenda penting di sekolah karena tidak ada dalam kurikulum nasional.
“Kesadaran lingkungan hanya menjadi muatan lokal dan itu hanya diterapkan di daerah-daerah tertentu, misalnya di DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar) atau Jawa Timur (Jatim),” katanya.
Pada Kurikulum Merdeka sekarang, kata Marsel, pendidikan untuk kesadaran lingkungan ada dalam kurikulum nasional dengan termuat secara eksplisit dalam salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu profil pertama beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
“Secara eksplisit ada dalam aspek akhlak kepada alam,” pungkasnya.
