Pesan Lokakarya dari Nagekeo, Guru Harus Menghamba pada Murid

Mbay, Ekorantt.com – 37 orang guru penggerak di Kabupaten Nagekeo mengikuti lokakarya 7 hasil panen belajar program pendidikan guru penggerak angkatan ke-8 tahun 2023 di Aula Setda Nagekeo, Sabtu, 2 Desember 2023.

Tidak hanya 37 orang guru penggerak angkatan ke-8, lokakarya ini juga menghadirkan sejumlah guru penggerak angkatan sebelumnya, para kepala sekolah dan pengawas.

Rikardus Uwa Siga guru penggerak di SMPK Hanura Danga dalam testimoninya mengatakan, guru seyogianya menghamba pada murid jika ingin murid berhasil meraih cita-citanya.

Menurut dia, banyak suka dan duka yang dialami dalam mengikuti guru penggerak. Dampaknya, pola pendidikan yang diperoleh Rikardus sebelumnya berubah total. Sebab, ia harus dituntut untuk menghamba pada anak.

Hal utama yang bisa dilakukan guru di sekolah adalah mengembangkan budaya positif terhadap penanganan kasus yang terjadi pada siswa.

Salah satu metode yang dilakukan Rikardus adalah menggunakan segitiga restitusi dan metode lain yang tertuang dalam sepuluh modul.

“Dari modul yang digunakan maka saya berkesimpulan bahwa menjadi guru penggerak itu harus menghamba pada anak,” kata Rikardus, sebagaimana dikutip dari negekeokab.go.id.

Senada, Ali Zainal salah satu guru penggerak dalam testimoninya mengatakan, menjadi seorang guru adalah sebuah panggilan hidup.

Selama menjadi guru penggerak, ia menyadari bahwa guru sejatinya adalah profesi yang fokus melayani anak didik.

“Saya semakin yakin dan semakin sadar kita mengajar itu hanya untuk murid, tergerak bergerak dan penggerak,” ungkapnya.

Setiap guru, kata Ali Zainal, sejatinya harus memiliki kesadaran dan memulai dengan refleksi. Sebagai pendidik apakah sudah berhasil menjadi guru atau belum. Nilai guru penggerak, menurut dia, bisa diwujudkan dalam aksi nyata.

“Saya sudah secara sadar memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan minat dan bakat mereka, sebagai guru penggerak harus mendengar suara murid, bukan sesuai maunya guru,” ujar Ali Zainal.

Profesi Guru

Marnia Yasin dari Balai Guru Penggerak Nusa Tenggara Timur juga menyentil tentang makna profesi guru. Guru merupakan suatu elemen yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem pendidikan Tanah Air.

Guru sejatinya perlu mengembangkan keterampilan dan wawasan sehingga pemerintah yang telah menyiapkan program ini bisa berdampak positif bagi perubahan wajah dan mutu pendidikan kita.

“Tunjukkan bahwa bapak ibu merupakan guru yang luar biasa,” kata Marnia.

Dia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Nagekeo di bawah kepemimpinan Bupati Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja yang telah mendukung sepenuhnya program guru penggerak dengan aneka gebrakan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo sudah memfasilitasi program dari Kementerian, harapan kami di kemudian hari bapak itu menjadi pemimpin yang terus menjadi inspirasi dan inovatif,” tandasnya.

Dukung Program Guru Penggerak

Diketahui, lokakarya tersebut dibuka oleh Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do. Dalam sambutannya, Bupati Don mengatakan, Pemda Nagekeo sejatinya berkomitmen mendukung program Kemendikbudristek terkait guru penggerak dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Nagekeo.

Sebelumnya, program guru penggerak yang dipromosikan menjadi kepala sekolah sudah dilakukan terlebih dahulu sesuai arahan kementerian.

Dalam lokakarya tersebut, tiga orang guru penggerak diberi kesempatan untuk menyampaikan testimoni refleksi ketika menjadi guru penggerak selama hampir satu tahun ini.

Menurut Bupati Don, apa yang disampaikan tiga orang guru tersebut merupakan suatu refleksi perjalanan karier sebagai seorang guru sebagaimana yang disebut penulis dan motivator Inggris Simon Sinek dalam bukunya yang berjudul Start with Why.

“Kita harus memulai dari Start with Why, spiritualis kita sebagai orang beragama mengapa saya jadi guru, tidak tertarik untuk menjadi yang lain, sejauh mana kita mampu menjawab keberadaan kita di posisi sekarang. Mudah-mudahan semua guru penggerak angkatan ke 8 sampai ke level itu, artinya ketika saya memulai sesuatu dengan benar menghayati panggilan dengan baik, Tuhan akan mencukupi yang kurang,” ujar Bupati Don.

Ia mengatakan, selain Start with Why, Sinek juga menulis buku berjudul Leader Eat Last.

Menurut Sinek, kepemimpinan bukanlah semata mengenai berkuasa dan memberi perintah. Namun kepemimpinan adalah keterampilan yang harus dan bisa dipelajari serta diterapkan.

Jika memang ingin menjadi seorang pemimpin yang hebat dan bukan sekadar pemimpin yang baik, guru haruslah terus belajar sepanjang karier, kata Bupati Don.

Menurutnya, guru terutama kepala sekolah sebagai pemimpin sejatinya memiliki prinsip yang kuat dengan fokus perhatiannya tertuju kepada.

Guru penggerak itu menjadi pemimpin dan sekolah dengan kurikulum Merdeka Belajar memang mengisyaratkan kepala sekolah harus orang yang punya kualitas kompetensi pemimpin dan manajer sekaligus.

Sebab, sebagai pemimpin seorang kepala sekolah tahu ke mana arah, sekolah yang dipimpinnya akan dibawa.

Selanjutnya, kata Bupati Don, kepala sekolah juga harus bisa menetapkan tujuan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Kepala sekolah pun sekaligus bertindak sebagai manajer yang menyusun rencana dengan seluruh metode dalam seluruh manajerial.

“Kalau kita bisa membuat anak didik mencapai prestasi setinggi mungkin itu suatu prestasi yang patut diapresiasi,” ucap Bupati Don.

Bupati Don pun berpesan kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran harus bisa memetakan minat dan bakat siswa yang duduk di bangku SMP kelas 7, 8, 9.

Pada tahun ke-9 sebelum masuk SMP selain ijazah anak juga harus memiliki rekomendasi ke sekolah mana dia akan melanjutkan sesuai dengan minat dan bakatnya, apakah menjadi ilmuwan atau pekerja profesional.

Kalau ilmuwan anak melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum. Sebaliknya, anak yang memiliki keterampilan harus didorong untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah advokasi.

“Sehingga anak dan orang tua tidak menginvestasikan waktu yang salah selama pendidikan tingkat menengah atas,” pesan Bupati Don.

Evaluasi

Sementara itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo Amandus Embo dalam laporannya menjelaskan, Lokakarya Panen Hasil Belajar PGP Angkatan VIII bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap program guru penggerak, serta berbagi aksi nyata dan dampak positif serta mempersiapkan pameran hasil program.

Tujuan lainnya adalah menampilkan perubahan positif di lingkungan belajar sekolah dan praktik baik yang didapatkan dalam mengembangkan program yang berdampak pada siswa dan merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan komunitas praktisi untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru.

Harapannya dapat menghasilkan profil guru penggerak yang memiliki kematangan moral.

TERKINI
BACA JUGA