Mama Somi: Kopdit Pintu Air Jawab Persoalan Hidup Keluarga Saya

Lewoleba, Ekorantt.com – Sumiyati Somi (50) yakin bahwa menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air adalah pilihan yang tepat. Pilihan itu telah mengubah hidup keluarganya.

Saat itu KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lewoleba masih berada di kantor lama tepatnya di Eropaun, Lewoleba Tengah, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.

“Akhir tahun 2017 saya dengar informasi tentang Pintu Air. Kemudian tahun 2018, saya dari Wulandoni datang  cari kantornya di Eropaun,” ucapnya saat dihubungi Ekora NTT, Selasa, 19 Desember 2023.

Mama Somi, demikian ia disapa, langsung mendaftarkan diri menjadi anggota. Pilihannya itu cocok dengan suara hatinya.

Ia sungguh mendapatkan kemudahan dan pendekatan pelayanan yang diberikan para karyawan Pintu Air.

“Saya ini perempuan kepala keluarga yang punya tanggung jawab membiayai pendidikan dua anak. Alhamdulillah meskipun sebagai seorang janda bersama Pintu Air saya merasakan beban hidup bisa saya temukan jalan keluarnya. Kini usaha tenun saya lancar,” jelas Mama Somi mengisahkan latar belakang hidupnya.

Setelah ditinggal mati sang suami, Mama Somi memang menjalankan peran ganda. Sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga. Usaha yang sampai dengan sekarang ditekuni Mama Somi adalah menjadi penenun.

“Saya dapatkan modal usaha dari Pintu Air. Dari hasil jualan sarung saya biayai dua anak dan untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” ucapnya bersemangat.

Kini Mama Somi berbangga karena putera pertamanya, Syamsul Riyadi telah menyelesaikan pendidikan strata satu. Sedangkan putri bungsunya kini ada di semester empat pada lembaga pendidikan tinggi yang ada di kota Malang.

“Insya Allah, saya bersyukur dan berterima kasih kepada lembaga KSP Kopdit Pintu Air telah hadir dan menjawab persoalan hidup keluarga saya. Saya sangat tertolong terutama kedua anak saya mampu saya kuliahkan di perguruan tinggi hingga mendapat gelar sarjana,” ucapnya penuh haru.

Mama Somi pun bertekad terus meningkatkan sahamnya agar bisa memperoleh modal pinjaman yang lebih besar demi mengembangkan usaha tenunnya yang telah ia rintis di Kampung Lebala, Desa Leworaja, Kecamatan Wulandoni, Lembata.

“Semoga dari usaha ini ke depan saya bisa punya juga beberapa tenaga kerja untuk membesarkan dan melestarikan tenunan tradisional kami. Pokoknya ini semua hanya karena Pintu Air. Terima kasih Pintu Air,” katanya bangga.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA