Larantuka, Ekorantt.com – Lama bergelut sebagai aktivis NGO (Non Government Organization) dan sebagai pengajar pada lembaga pendidikan, Theresia Kornelia Nirong Open memilih pulang kampung untuk membangun tanah kelahirannya di Flores Timur.
Rini, demikian sapaan karibnya, dipinang Partai Gerindra untuk maju sebagai seorang calon legislator.
“Saya punya keyakinan, ini kesempatan dan kepercayaan banyak orang. Secara khusus bagi kami di Titehena, saya buktikan bahwa sebagai perempuan Lamaholot, saya punya andil dalam dunia politik untuk pelayanan publik yang lebih baik,” ujarnya mantap.
Rini bilang, permintaan dari partai politik agar maju sebagai calon legislator tidak untuk memenuhi persyaratan kuota perempuan.
Baginya, kapasitas diri dan pengalaman adalah guru terbaik untuk membuktikan bahwa ia layak untuk dipinang menjadi wakil rakyat.
“Saya tidak mau kalau hanya sekadar isi kuota perempuan. Ketika dipercayakan maju saya siap menyatakan diri kepada publik bahwa saya layak untuk itu,” kata Rini.
Rini memang tak sekadar sesumbar. Bekerja belasan tahun di LSM dan dunia pendidikan, kapasitasnya melihat dan memahami banyak persoalan terlebih layanan publik bagi rakyat bukan hal baru.
Pernah bersama Yayasan Dian Desa, ia terlibat banyak pada program-program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan sebagai guru, peran khususnya pada pendampingan para peserta didik selalu jadi role model.
“Ketika ada tawaran saya kira inilah momentum,” ucap Rini dengan yakin.
Ia merasa tak berjarak dengan warga di daerah pemilihannya. Secara khusus di wilayah Kecamatan Wulanggitang, Ilebura, Titehena, dan Demong Pagong.
Setiap kali tatap muka dalam acara jumpa bersama ia senantiasa memberikan keyakinan bahwa dirinya adalah sosok di antara sekian perempuan Lamaholot yang layak untuk dipilih. Ia yakin pada daya juangnya membangun layanan publik di empat kecamatan yang diwakilinya.
Lebih jauh dari itu, menjadi legislator, menurut Rini, tidak melulu bicara berdasarkan wilayah dapil. Upaya memperjuangkan hak-hak dasar warga Kabupaten Flores Timur terlebih perempuan dan anak-anak jadi fokus perhatian.
Rini menjelaskan, dirinya juga aktif pada pendampingan para orang muda Katolik (OMK), pendampingan anak-anak, dan kegiatan gerejani lainnya. Hal itu menjadi modal dalam upaya pengembangan minat dan bakat generasi muda.
“Sebagai seorang calon wakil rakyat perempuan saya sungguh percaya bahwa ini restu lewotanah. Saya wajib tampil bahwa saya layak untuk dipilih,” tegasnya.
Refleksinya, politik itu mulia. Tinggal saja peran dan ketegasan dalam sikap bila harus berlawanan dengan pilihan ketimpangan yang ada.
“Dukungan dari keluarga besar dan simpatisan sangat kuat dan mereka mau bekerja untuk kemenangan saya sebagai wakil rakyat. Saya yakin Tuhan dan lewotanah mendukung niat baik ini,” tutupnya.