Pemkab Flotim Tingkatkan Penanganan Pengungsi Kelompok Rentan

Maumere, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT, meningkatkan tata cara penanganan terhadap pengungsi kelompok rentan dampak erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Flotim, Achmad R. Duli, mengatakan pengungsi kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, lanjut usia (lansia), balita, dan difabel tersebar di 13 titik pengungsian.

“Kita tidak tempatkan (posko) sendiri, karena nanti mereka akan mendapat kesulitan. Mereka tetap di posko bersama anggota keluarga untuk membantu,” ujar Achmad melalui sambungan telepon, Kamis, 11 Januari 2024 sore.

Ia mengatakan pemerintah memperhatikan pelayanan khusus bagi pengungsi kelompok rentan baik dari segi fasilitas seperti tempat tidur dan selimut maupun segi pelayanan kesehatan dan makanan.

BPBD Flotim mencatat sebanyak 1.221 jiwa kelompok rentan dari 5.464 jiwa yang mengungsi akibat dampak erupsi Lewotobi Laki-laki.

Dari jumlah itu, sebanyak 511 jiwa di delapan titik tenda pengungsian, 687 jiwa kelompok rentan di rumah warga, dan 23 jiwa di fasilitas umum.

“Nah, kelompok ini kita perhatikan khusus. Ada petugas medis yang selalu kontrol kesehatan dibantu TNI-Polri. Makser juga sudah dibagikan,” kata Achmad.

Kebutuhan Logistik

Achmad menyebutkan stok makanan untuk ribuan pengungsi sampai hari ini masih cukup, bahkan bisa tersedia untuk tiga hari ke depan. Pemerintah sendiri menyediakan 100 ton beras cadangan kedaruratan.

Selain itu, terdapat sejumlah bantuan yang terus bergulir dari berbagai pihak yang diberi secara sukarela ke posko pengungsian.

“Untuk saat ini kesediaan logistik di posko masih terkendali,” ucap dia.

Pemkab Flotim Tingkatkan Penanganan Pengungsi Kelompok Rentan (1)
Data pengungsian Lewotobi Laki-laki yang dicatat BPBD Flores Timur

Ia menambahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 1 Januari sudah menyalurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp250 juta, masker 2000 patch, dan beberapa bantuan lainnya.

“Kita juga dibantu dari mitra TNI-Polri untuk membantu kegiatan tanggap darurat. Mereka membantu di dapur umum, memberi pelayanan kesehatan. Basarnas juga turun bantu,” kata Achmad.

Pemerintah, lanjutnya, akan membutuhkan bantuan logistik apabila erupsi berlanjut dalam jangka waktu yang panjang seperti tenda pengungsian, kompor gas, minyak tanah, dan posko dapur.

“Yang perlu ditambahkan untuk saat ini kasur lipat dan selimut,” kata dia.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA