Labuan Bajo, Ekorantt.com – Kabupaten Manggarai Barat terus menggalakkan budaya menanam bambu. Hal itu ditunjukkan, misalnya, dengan kegiatan penanaman bambu di Golo Nila, Desa Kombo Tengah, Kecamatan Pacar pada Selasa, 16 Januari 2024.
Di lokasi ini, Pemkab Manggarai Barat setidaknya telah menyiapkan 2.600 pohon anakan bambu.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi meminta masyarakat untuk tidak ragu dengan nilai ekonomi yang akan dihasilkan dari pohon bambu. Sebab sejak tahun 2023 lalu, Pemkab Manggarai Barat telah membangun pabrik bambu di Labuan Bajo.
“Tahun yang lalu kita sudah bangun pabrik bambu. Pabrik dikelola oleh orang yang sangat profesional,” ucap Bupati Edi.
Setelah ada pabrik bambu maka tentu saja masyarakat tidak lagi khawatir akan penjualan bambu.
Pabrik ini siap menampung hasil bambu dari seluruh wilayah kabupaten Manggarai Barat, untuk dikelola menjadi bahan pakai, seperti kursi, cangkir, piring, dan lain sebagainya.
“Ke depan, bambu akan menjadi bahan baku yang dicari, sebagai bahan mentah untuk pembuatan berbagai produk. Mengapa? Karena ramah lingkungan,” ketus Bupati Edi.
Selain bernilai ekonomi, Bupati Edi mengatakan, dengan menanam bambu sebanyak mungkin, maka masyarakat telah membantu mengurangi terjadinya pemanasan global.
“Jika bambu kita tanam di sebanyak mungkin areal, maka Manggarai Barat akan menjadi tabung oksigen, tidak saja bagi NTT tetapi juga bagi Indonesia,” jelasnya.
Diketahui, program penanaman bambu sudah dijalankan di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Komodo, Sano Nggoang dan Kecamatan Lembor Selatan sepanjang tahun 2023 lalu. Kali ini, Bupati Edi menjadikan Kecamatan Pacar sebagai lokus program.
Dikabarkan sebelumnya, salah satu wujud keseriusan Pemkab Manggarai Barat dalam mengelola hasil produksi pohon bambu adalah dengan membangun Rumah Produksi Bambu (RPB). Lokasinya terletak di Jalan Frans Nala, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, berdampingan dengan gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).
Pemkab Manggarai Barat kemudian mensyukuri atas pembangunan gedung RPB dan PLUT dengan perayaan Ekaristi Kudus dengan tema syukuran Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 pada Kamis, 4 Januari 2024. Syukuran dihadiri seluruh staf lingkup Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Kabupaten Manggarai Barat.
Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng menjelaskan, pembangunan RPB ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas oksigen dan lingkungan yang berkelanjutan.
Selain itu juga sebagai salah satu bukti kesiapan pemerintah untuk meningkatkan derajat ekonomi masyarakat Kabupaten Manggarai Barat melalui usaha produksi tanaman bambu.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sangat bangga dengan selesainya dibangun gedung PLUT dan RPB. Sesuatu yang luar biasa untuk menunjang kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat,” kata Wabup Yulianus.
Beberapa waktu yang lalu, kata dia, Pemkab Manggarai Barat telah bersurat kepada Presiden RI Joko Widodo. Tujuannya agar Presiden Jokowi hadir di Manggarai Barat untuk meresmikan RPB.
“Mudah-mudahan bapak presiden berkenan hadir untuk meresmikannya. Kenapa itu dilakukan permintaan khusus kepada bapak presiden? Karena kita mau menunjukkan bahwa Kabupaten Manggarai Barat peduli terhadap lingkungan, peduli terhadap ketersediaan oksigen dengan program yang kita buat menanam bambu di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Barat,” terangnya.
Wabup Yulianus berharap RPB dan gedung PLUT mampu menyejahterakan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Nakertrans Koperasi dan UKM Kabupaten Manggarai Barat, Theresia P. Asmon mengatakan, ke depan gedung PLUT ini akan menjadi rumah bersama bagi UMKM binaan semua instansi untuk empat inkubasi yaitu kriya, agribisnis, culinary dan informasi teknologi (IT).
“Kita belajar bersama dan sharing bersama. Sedangkan untuk Rumah Produksi Bambu bersama pengelolanya berbasis koperasi. Pengelolanya adalah koperasi bersama. Dan bulan Januari ini ada proses recruitment karyawan yang saat ini sedang dilakukan interview. Dan harapannya dengan adanya RPB, bambu yang dulunya tidak bernilai uang, sekarang menjadi valuable,” jelas Kadis Theresia.