Atambua, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Belu ikut dalam aksi penanaman aneka pohon di Lamtoro Mil, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Jumat, 19 Januari 2024.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Keuskupan Atambua ini juga diikuti oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY. Satuan pengaman perbatasan tersebut hadir membawa pupuk organik 70 plastik dan pupuk cair 70 botol yang digunakan untuk menyuburkan tanaman.
Adapun jenis pohon yang ditanam seperti tranbesi, ketapang hutan, jati manila, bambu, dan biji kapok hutan.
Aksi penanaman pohon tersebut merupakan strategi pengurangan risiko bencana dengan tujuan memitigasi dan mencegah potensi bahaya tanah longsor di kawasan dengan kemiringan lereng.
Sekretaris Daerah Belu Johanes Andes Prihatin berharap gerakan ini dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Kabupaten Belu dan para camat.
Kata dia, menanam pohon di kawasan longsor merupakan salah satu upaya untuk mencegah potensi bahaya tanah longsor.
“Sesuai penyampaian Pater Vikjen bahwa Gereja mengajak kita untuk merawat bumi dengan tanam, tanam, dan tanam. Dan yang tidak kalah penting, kita tanam dan merawatnya agar apa yang kita tanam dapat tumbuh dapat bermanfaat sesuai dengan harapan kita,” ujar Sekda Johanes.
Ia menambahkan, pemerintah pusat lewat BMKG dan BNPB telah mengingatkan untuk memperhatikan dan mencermati informasi-informasi yang dikeluarkan kedua lembaga ini, terutama terkait cuaca ekstrem. Hal tersebut tentu saja untuk mencegah potensi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi sendiri merupakan suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).
“Mari kita tingkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bahaya banjir dan longsor, khususnya di masa puncak musim hujan,” katanya.
Sekda Johanes pun menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Belu memberikan apresiasi atas keterlibatan anggota TNI yang bertugas sebagai Satgas pengamanan perbatasan karena sudah ikut mengambil bagian dalam gerakan penanaman pohon.
“Kolaborasi antara pemerintah, gereja, tokoh adat dan unsur TNI membuat kita optimistis bahwa gerakan tanam hari ini akan berhasil. Kita harapkan kolaborasi ini dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat Kabupaten Belu terutama Kecamatan Lamaknen dan sekitarnya,” ujarnya.