Angka Stunting di Manggarai Barat Capai 8,2 Persen

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Berdasarkan data per Agustus 2023, angka prevalensi stunting di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mencapai 8,2 persen.

Menurut Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, tren angka prevalensi stunting di wilayahnya setiap tahun mengalami penurunan.

Pada Agustus 2022, misalnya, prevalensi stunting di daerah pariwisata super prioritas itu berada pada angka 15,9 persen.

Berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak, kata Bupati Edi, pada Februari 2023 angka tersebut berhasil turun yakni 9,0 persen. Kemudian, pada Agustus 2023 kembali turun menjadi 8,2 persen.

“Ini capaian yang sungguh luar biasa. Capaian ini juga menunjukkan bahwa komitmen kita untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan anak-anak tidaklah sekedar retorika,” ujar Bupati Edi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Manggarai Barat Martha Alfanita, pada kegiatan peningkatan kualitas review kinerja tahunan percepatan penurunan stunting dan penguatan kapasitas tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di Aula Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO), Rabu, 22 Januari 2024.

Walau demikian, Bupati Edi mengingatkan bahwa capaian penurunan angka prevalensi stunting di Manggarai Barat bukanlah akhir dari perjuangan.

Menurut dia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap anak di Manggarai Barat dapat tumbuh dengan sehat dan memiliki masa depan yang cerah.

Bupati Edi mengaku Pemkab Manggarai Barat punya komitmen yang kuat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Komitmen itu, klaim dia, terwujud dalam penurunan prevalensi stunting sebagaimana yang telah tercapai selama ini.

Ia juga mengaku bangga, sebab upaya dan komitmen bersama yang dilakukan telah memberikan hasil yang sangat signifikan.

Selanjutnya, Bupati Edi mengharapkan kegiatan review tersebut dapat dijadikan sebagai momentum berharga untuk mengidentifikasi pencapaian yang telah diraih, evaluasi kendala yang dihadapi dan merumuskan strategi perbaikan guna mencapai tujuan utama dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Kegiatan review difasilitasi oleh USAID ERAT dengan menghadirkan tiga orang narasumber, yakni Vince B. Panggula dan Bonavantura Taco dari Bapelitbangda Provinsi NTT, dan Patrik Berikhtiar dari Bappeda Kabupaten Manggarai Barat.

Diketahui, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia bersama The United States Agency for International Development (USAID) berupaya meningkatkan kinerja pengelolaan pengaduan dan informasi publik melalui program Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat (ERAT).

Ini merupakan program hibah untuk meningkatkan efektivitas pemerintah daerah melalui peningkatan kualitas pelaksanaan kebijakan dan pemberian layanan di tingkat daerah.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA