Ruteng, Ekorantt.com – Calon Presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo melakukan kampanye akbar di Stadion Golo Dukal Ruteng, Kabupaten Manggarai, Jumat, 26 Januari 2024.
Sebelum berkampanye, Ganjar menemui Mgr. Siprianus Hormat di Istana Keuskupan Ruteng.
“Sebagai seorang pemimpin bangsa, kami yakin visi perjuangan politik bapak (Ganjar Pranowo) akan memberikan dorongan baru bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia,” kata Uskup Sipri dalam sambutannya.
Melihat masa depan keindonesiaan, ujar dia, kita dituntut untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai toleransi. Dengan itu, Indonesia yang beraneka ragam suku, budaya, dan agama tentu memerlukan akan pentingnya saling menghormati.
“Kami di sini kuat menghidupinya,” ucap Uskup Sipri.
Dalam menghadapi dinamika global, kata Uskup Sipri, semua harus bersatu membangun negara yang inklusif, di mana setiap warga merasa diterima dan dihargai.
Sebagai pemimpin rohani, Uskup Sipri juga menekankan pentingnya etika dalam politik.
“Kepemimpinan yang bermoral dan beretika akan menjadi landasan yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
Usai menerima Ganjar, Uskup Sipri kepada awak media, menggarisbawahi pentingnya seorang pemimpin untuk menghormati Hak Asasi Manusia (HAM).
“Nah karena itu kita coba mengarahkan dan menganjurkan semua pemimpin harus memperhatikan HAM,” ujarnya.
Pernyataan Uskup Sipri itu mempertegas kembali ajakannya dalam surat gembala yang diterbitkan pada 16 Januari 2024.
“Oleh sebab itu, carilah pemimpin yang peduli dan berbelarasa terhadap sesama anak bangsa khususnya yang lemah dan rentan. Dan pilihlah calon ‘pemimpin kuat’ yang dapat menegakkan HAM serta mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan bernegara,” tulis Uskup Sipri dalam surat gembalanya.
Uskup Sipri mengajak umat untuk memilih pemimpin yang sungguh lahir dari proses demokratis yang benar dan tepat, serta yang berkomitmen untuk menegakkan kedaulatan rakyat, etika, dan demokrasi.
“Karena itu kita coba mengelaborasi fokus pada ajaran sosial gereja ada human dignity atau martabat manusia yang harus betul semakin diperbaiki dengan pembangunan-pembangunan,” jelasnya.
Di sisi lain, Uskup Sipri mengajak umat untuk menghindari pemimpin yang tidak religius.
“Ataupun religius, tapi selalu memanfaatkan agama sebagai kendaraan politik,” pungkasnya.