Ruteng, Ekorantt.com – Acara peluncuran dies natalis Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng ke-65 di Natas Labar, Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Sabtu, 2 Maret 2024, berlangsung penuh semarak.
Berbagai atraksi yang ditampilkan mahasiswa dan sejumlah pelajar SMA di Kota Ruteng menambah kemeriahan acara yang bertajuk ‘Tranformasi Pendidikan dalam Semangat Kolaborasi Menuju Masyarakat Berkarakter’ itu.
Selain itu, mahasiswa Unika Ruteng juga menyajikan berbagai macam produk ekonomi kreatif.
Sebanyak 19 stan berjejer di Natas Labar, yang di dalamnya terdapat berbagai produk ekonomi kreatif, seperti kue, kopi, jagung, dan lain sebagainya.
Salah satu mahasiswa Unika Ruteng, Florentinus Armando mengatakan, kegiatan pameran sebagai ajang mahasiswa memperbanyak kreativitas, kolaborasi, dan berdaya saing dalam wirausaha.
“Ekonomi kreatif menjadi salah satu strategi sekaligus wadah yang dimanfaatkan untuk menunjang tingkat perekonomian masyarakat,” ungkap Armando di sela-sela kegiatan.
Kegiatan pameran, kata dia, sangat berdampak baik bagi mahasiswa, terutama mulai berkecimpung dalam dunia usaha.
Kata mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu, pihaknya memamerkan berbagai macam kuliner, seperti kopi dan jagung bunga. Sedangkan kuliner lainnya dipamerkan di stan program studi lain.
“Tentu mahasiswa nantinya tidak hanya menjadi guru yang mentransferkan ilmunya ke siswa, namun menjadi pengusaha yang kreatif, inovatif, kolaboratif, dan berdaya saing,” sebutnya.
Tawarkan Tiga Program
Wakil Rektor 1 Unika Santu Paulus Ruteng, Marselus Ruben Payong menyebutkan ada tiga program yang ditawarkan Unika Ruteng dalam mengimplementasikan kewirausahaan.
Pertama, bidang akademik melalui mata kuliah Kewirausahaan yang merupakan program wajib bagi semua program studi.
Kedua, melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan.
Ketiga, melalui hibah Yayasan Pendidikan Santu Paulus Ruteng untuk program kewirausahaan.
“Dampaknya ada banyak sekali karya-karya kreatif mahasiswa yang dihasilkan dan selalu dipamerkan pada kegiatan-kegiatan di kampus dan keikutsertaan dalam berbagai ajang pameran di Manggarai Raya,” jelasnya.
Marsel pun mengajak mahasiswa, terutama orang muda agar tidak gengsi menjadi pelaku ekonomi di tanah Manggarai.
Tanah Manggarai, menurutnya , sangat kaya. Lahan pertanian dan peternakannya begitu luas, tapi belum semua digarap.
“Bagi yang kuliah pertanian dan peternakan, jadilah petani dan peternak milenial yang profesional. Bagi yang punya bakat-bakat kreatif tertentu, silakan kembangkan bakat dan kreatif Anda dan ubah menjadi lahan kerja yang produktif dan bernilai ekonomis,” pesan Marsel.
Kerja Kolaborasi
Rektor Unika Santu Paulus Ruteng , RD Maksimus Regus mengemukakan bahwa sesuai dengan visi ‘kolaborasi’, pihaknya akan berusaha untuk terus berkolaborasi dengan semua stakeholder.
Baginya, komunitas orang muda merupakan bagian dari mitra ke depannya.
“Kita harapkan lulusan program studi apa pun harus memiliki entrepreneurship yang meskipun kita perlahan-lahan memulainya,” ucapnya.
UKM di kampus, demikian RD Maks, tentu menjadi wadah dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship.
Penulis buku ‘Diskursus Politik Lokal: Kajian Teoretik Kritis’ itu berpendapat, peluang dan kesempatan tentunya sudah terbuka.
Selain pada anak muda, pemerintah sebagai pengambil kebijakan juga harus membangun ekosistem yang baik, sehingga anak muda dapat bertumbuh dengan baik.
“Karena itu harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang baik,” tutupnya.