Maumere, Ekorantt.com– Pintu Air merupakan salah satu koperasi kredit terbesar di Indonesia. Data terkini, KSP Kopdit Pintu Air secara nasional memiliki anggota sekitar 393 ribu lebih orang dengan total aset sebesar Rp1,88 triliun.
Sedangkan berdasarkan data per April 2023, jumlah kantor cabang Pintu Air yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 71 kantor cabang. Rinciannya; 59 kantor cabang dan 12 kantor cabang pembantu.
Meski sudah besar, Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air Yakobus Jano berpesan agar para pengurus tidak boleh sombong saat Kopdit Pintu Air sudah menjadi koperasi terbesar. Sebab sesungguhnya, kata dia, di balik jumlah yang besar itu mempunyai konsekwensi yang berat.
“Kita harus mewartakan Tuhan dan kebenaran Kebangkitan-Nya kepada seluruh dunia melalui setiap tindakan dalam pelayanan kita kepada anggota. Jangan membiarkan orang-orang mewartakan keburukan karena Dia tidak puas dan sakit hati,” kata Jano ketika diwawancarai Ekora NTT, Senin, 1 April 2024.
Setelah menapaki usia yang ke-29, Jano juga berpesan kepada semua orang yang bekerja di lembaga Kopdit Pintu Air agar secara bersama menjaga dan memperkuat pondasi lembaga yang telah terbentuk sehingga menjadi koperasi yang sehat, aman dan terpercaya.
“Kerjalah dengan kesungguhan, layani anggota dengan sepenuh hati, jangan melukai hatinya karena mereka adalah pemiliknya,” ujarnya.
Harus Mampu Menjadi Saksi Yesus
Selain itu, Jano juga berpesan kepada segenap aktivis Kopdit Pintu Air agar harus mampu menjadi saksi Yesus Kristus guna mewartakan kabar kebenaran tentang Kopdit Pintu Air kepada semua kalangan.
Ia mengatakan, peringatan HUT ke-29 Kopdit Pintu Air yang masih berada dalam situasi pesta Paskah tentu mengingatkan umat Katolik pada peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
“Kita diperhadapkan pada kenyataan kubur yang sudah kosong, batu penutup yang telah terguling dan kecurigaan orang yang tidak percaya kalau jenazah Yesus telah dicuri oleh para murid-Nya,” jelas Jano.
Namun, lanjut dia, umat Katolik percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus sungguh telah bangkit. Umat patut bersukacita karena melalui kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menunjukkan kepada umat bahwa dosa dan kematian tidak dapat menguasai manusia.
“Dan pada akhirnya kita dapat mempunyai pengharapan yang pasti akan kehidupan kekal bersama Dia,” imbuh Jano.
Misteri batu dalam kisah kebangkitan Tuhan Yesus, mengingatkan umat agar mampu menghadapi batu-batu yang merintangi perjalanan hidup.
Batu-batu tersebut bisa menjadi batu sandungan atau loncatan. Batu sandungan bisa membuat umat jatuh terkapar dan bisa menutupi cakrawala berpikir, sehingga tidak bisa membawa ke cara berpikir dan bertindak positif.
Bila tersandung batu di kehidupan ini, sering membuat manusia emosi dan marah. Padahal batu yang membuat manusia tersandung bukan karena kesalahan orang lain tetapi karena manusia tidak hati-hati.
Karena itu, manusia harus menggulingkannya. Dalam semangat kebangkitan Yesus Kristus, umat harus bisa menjadi batu loncatan yang mengantar manusia dan sesama supaya dapat manggapai kehidupan yang lebih baik.