Spirit Layanan Kopdit Pintu Air Wajib Memperhatikan Lima Aspek Ini

Menurutnya, pertama-tama harus dipahami bahwa koperasi kredit adalah milik anggota. Anggota adalah raja. Sehingga para pengurus, pengawas, dan pihak manajemen hanya pelayan yang siap melayani anggota.

Maumere, Ekorantt.com – Yakobus Jano selaku Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia dalam penegasannya kepada segenap pegawai di lembaga itu mengingatkan pentingnya spirit pelayanan dalam pekerjaan.

Menurutnya, pertama-tama harus dipahami bahwa koperasi kredit adalah milik anggota. Anggota adalah raja. Sehingga para pengurus, pengawas, dan pihak manajemen hanya pelayan yang siap melayani anggota.

Sebagai seorang pelayan, apapun pekerjaannya harus dilakukan dengan jiwa besar. Melayani anggota dengan senyum, sapa, salam, sopan, santun adalah salah satu contoh praktis yang wajib dilakukan dengan tulus.

Bila ada anggota yang lepas sandal saat masuk kantor, para pengurus dan pihak manajemen harus ambil sandal dan letakan sandal pada kaki anggota. Hal yang sederhana tapi harus dilakukan dengan jiwa besar, kata Jano.

Berikut lima ayat kunci yang disadur kembali oleh Redaksi Ekora NTT untuk diketahui publik pembaca tentang sistem pelayanan di KSP Kopdit Pintu Air. 

Lima ayat kunci ini menjadi spiritualitas pelayanan bagi pengurus, pengawas, dan pihak manajemen. Lima ayat kunci ini juga menjadi penyemangat dalam pelayanan;

Pertama, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-Mu di surga (Matius 5:16)

Bekerja sebagai pengurus, pengawas, dan pihak manajemen koperasi merupakan pekerjaan terang. Kita memberikan terang kepada sesama. 

Visi menjadikan semua anggota sejahtera dan misi seluruh masyarakat menjadi anggota. Ini sungguh sebuah pekerjaan yang mulia. Apa yang dilakukan harus berikhtiar pada kebaikan bersama. Dengan itu masyarakat bisa melihat kebaikan dan kemurahan Tuhan.

Dalam tugas pelayanan apa yang kita tawarkan tak semuanya berjalan lancar. Ada satu atau dua tantangan. Bagaimana cara mengatasinya? Dari sini kita akan melihat penegasan dari ayat kunci yang kedua.

Kedua, kamu telah mendengar firman: mata ganti mata dan gigi ganti gigi tetapi aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu (Matius 5:38-39)

Karya pelayan kita tidak selalu berjalan mulus. Ada bermacam-macam tantangan, baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar.

Di tempat baru terkadang kita ditolak atas alasan tertentu. Dalam perjalanan kadang isu miring menerpa lembaga kita. Hal-hal semacam ini bisa diatasi asalkan kita memiliki cinta kasih. Di dalamnya lahir strategi-strategi pelayanan ampuh sekaligus pikiran-pikiran yang cerdas untuk menyelesaikan persoalan.

Kemudian dalam karya pelayanan itu, apa sebenarnya yang kita cari? Ayat kunci ketiga jadi penjelasan berikut.

Ketiga, Carilah dahulu kerajaan surga dan kebenarannya, maka semuanya ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)

Benar bahwa dalam koperasi kita melakukan usaha bisnis. Tapi itu bukan hal yang utama. Uang hanya saran atau alat. Kita paham bersama bahwa koperasi adalah kumpulan orang-orang. Untuk itu, hal yang kita cari adalah kesejahteraan bersama.

Sebagai pelayan, kita harus menyelaraskan misi lembaga dan misi sosial yang mana sama-sama menekankan kesejahteraan anggota lewat pemberdayaan ekonomi berkelanjutan. Dalam usaha meraih kesejahteraan bersama, kita memiliki titik keberpihakan kepada siapa pelayanan kita harus diberikan.

Keempat, Aku berkata padamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Matius 25:40).

Kopdit Pintu Air merupakan koperasinya seluruh lapisan masyarakat. Semua orang bisa menjadi anggota tanpa sekat suku, ras, dan agama.

Hal ini juga tidak membatalkan keberpihakan kepada orang kecil. Melayani yang tak terjangkau dan menjangkau yang tak terlayani. Orang-orang kecil harus diberdayakan dengan tetap merangkul yang berpunya.

Tekad kita adalah memberi ‘kail’ kepada nelayan, petani, peternak dan buruh (NTT-B) agar mereka bisa mengail rezeki sesuai dengan mata pencahariannya demi peningkatan ekonominya. Dengan begitu kaum NTT-B menjadi pemain utama yang mandiri dalam usaha ekonomi yang riil.

Lalu apa upahnya bagi para pengurus, pengawas dan pihak manajemen sebagai pelayan?

Kelima, Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan (Matius 6:7-8)

Asalkan kita melakukan seluruh tenaga, pikiran dan perasaan kita pada karya pelayanan yang ada, bukan tidak mungkin upah yang kita dapatkan sejalan dengan usaha kita.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA