Kelompok Milenial di Kota Kupang Dukung Ansy Lema Jadi Calon Gubernur NTT

Ansy adalah bagian dari orang muda yang inovatif, kreatif dan tanggap zaman. Ia dapat menerima berbagai ide orang muda sebagai generasi muda.

Kupang, Ekorantt.com – Puluhan anak muda yang tergabung dalam kelompok milenial Kota Kupang mendukung Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema menjadi calon gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kelompok dengan nama ‘Katong Ansy Lema’ itu kemudian mendeklarasikan dukungan di Celebes Resto & Cafe, Kota Kupang, Minggu, 14 April 2024. Acara deklarasi bertajuk ‘NTT Panggil Pulang Kaka Ansy’.

Juru bicara ‘Katong Ansy Lema’ Inset Gae mengatakan, Ansy yang saat ini sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan merupakan sosok yang paling tepat menjadi gubernur NTT periode 2024-2029.

Ansy dinilai Inset sebagai sosok yang cerdas, berkapasitas, dan berintegritas untuk mengelola berbagai potensi NTT demi kesejahteraan masyarakatnya.

Selain itu, lanjut dia, Ansy memiliki rekam jejak paling baik di antara sejumlah nama calon gubernur NTT yang tengah beredar.

Inset menyatakan, dukungan kepada anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT dua ini secara sepenuh hati. Bahkan, pihaknya tidak berkoordinasi dengan Ansy untuk menyuarakan dukungan.

Anggota kelompok ‘Katong Ansy Lema’, Wesley Mesah juga menyatakan hal serupa. Ia kemudian mengungkapkan alasan mendorong Ansy menjadi calon gubernur NTT.

Pertama, Ansy dinilai punya keberpihakan dan kepedulian pada berbagai masalah yang ada di NTT, termasuk soal pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan menyuarakan kepentingan NTT di level pusat melalui posisinya sebagai Anggota DPR RI.

“Sebagai salah satu contoh, Kaka Ansy berada di garda terdepan dalam menyuarakan masalah Taman Nasional Komodo dan perlindungan cagar alam Gunung Mutis,” ujar Wesley.

Kedua, Ansy punya pemahaman dan melakukan aksi nyata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat NTT.

Sebagai seorang politisi, ia menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan harus bertitik tolak dari perjuangan pada perbaikan standar hidup mayoritas masyarakat NTT yang berprofesi sebagai petani, peternak, dan nelayan.

Ketiga, rekam jejak positif dan integritas diri yang baik. Hal ini terlihat dari ketetapan hatinya untuk memegang idealisme dalam berpolitik.

Ansy, kata Wesley, secara konsisten memberikan laporan pertanggungjawaban kinerja sebagai anggota DPR RI.

Menurut dia, masyarakat harus memilih pemimpin yang transparan dan punya integritas. Sebab, integritas dan tranparansi adalah ciri karakter pemimpin antikorupsi.

“Saat ini masih kekurangan pemimpin berintegritas. Inilah integritas diri Kaka Ansy yang membedakannya dari kebanyakan politisi lain,” terangnya.

Keempat, Ansy memiliki pengalaman hidup dan kompetensi yang teruji sebagai politisi.

Perjalanan hidup Ansy telah melalui berbagai jenjang yang dibutuhkan untuk menjadi politisi yang lengkap.

Ia terlahir dari keluarga politisi, kemudian pernah menempuh pendidikan menengah di Seminari Kisol yang membentuk spiritualitas personal yang dihayatinya hingga kini.

Ansy kemudian menempuh pendidikan tinggi level S-1 dan S-2 tentang Ilmu Politik. Pengalaman pendidikan ini kemudian menjadi jalan baginya untuk meniti karier sebagai pengajar Ilmu Politik pada sejumlah Perguruan Tinggi di Jakarta.

Ia juga berperan aktif sebagai aktivis 98 dan pernah menjadi presenter di Stasiun TV Nasional dengan menjadi host program dialog politik.

Menurut Wesley, karier politik Ansy dilengkapi pengalaman menjadi konsultan politik yang sukses membawa sejumlah tokoh menjadi kepala daerah, termasuk menjadi juru bicara Basuki Cahaya Purnama alias Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI 2017.

“Jadi, perjalanan hidup yang sudah dilalui kaka Ansy merupakan wadah pendidikan politik dan kepemimpinan yang katong nilai paling komplit,” tegasnya.

“Pemahaman teoretis-akademis, perjalanan karier di bidang politik praktis dan komunikasi politik, hingga aspek perjuangan civil-society, yang dibalut spiritualitas personal, semuanya seakan akan sudah menyiapkan jalan dan proses tempaan untuk menjadi pemimpin NTT.”

Hendi Making mendukung pernyataan rekannya. Anggota kelompok ‘Katong Ansy Lema’ itu mengatakan, Ansy bukan merupakan politisi instan atau karbitan. la merintis dan berproses panjang untuk menjadi politisi.

“Kami menyimpulkan kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat, komplit dan lengkap untuk memimpin NTT lima tahun ke depan,” ujar Hendi.

Ansy, tambah dia, mampu menjaga dan merawat kemajemukan di NTT sebagai Indonesia Mini. Selama menjadi anggota DPR RI, Ansy berjuang untuk masyarakat tanpa pilih kasih, tanpa bedakan agama, suku, bahasa dan ras.

Ansy adalah bagian dari orang muda yang inovatif, kreatif dan tanggap zaman. Ia dapat menerima berbagai ide orang muda sebagai generasi muda.

“Kita menaruh harapan untuk NTT maju. Negeri ini akan mencapai Indonesia emas di tahun 2045 di tangan yang tepat, muda dan inovatif. Kita mengharapkan juga NTT emas,” kata Hendi.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA