Larantuka, Ekorantt.com– Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap Simon Seba Koten (78) selama tiga hari lamanya sejak dilaporkan menghilang pada Selasa, 16 April 2024.
Pada Selasa lalu itu, Simon dilaporkan tenggelam di Teluk Hading, Desa Sinar Hading, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur sekitar pukul 19.00 Wita.
Tim SAR Gabungan kemudian melakukan pencarian selama tiga hari dan akhirnya warga Desa Sinar Hading itu berhasil ditemukan pada Jumat, 19 April 2024 pagi, sekitar pukul 09.25 Wita.
“Syukur pagi tadi korban telah ditemukan, saya atas nama Basarnas berterima kasih atas kerja keras tim di lapangan, relawan, dan masyarakat yang membantu mencari korban,” kata Pimpinan Tim Pencarian Gabungan dari Basarnas Maumere, Arnold Ileng di Pantai Rogan, Sinar Hading, Jumat siang.
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya ditemukan mengambang di atas air laut, tak jauh dari lokasi terakhir tenggelam.
Tim SAR Gabung menemukan korban sedang mengenakan celana pendek berwarna abu dan baju berwarna abu.
“Dengan ditemukannya korban maka operasi pencarian dinyatakan selesai dan seluruh tim kembali ke satuan masing-masing, terima kasih atas kerja sama dan soliditas semua pihak terkait,” ucap Arnold.
Menurut dia, jenazah korban telah dievakuasi ke Puskesmas Lewolema untuk dimandikan dan selanjutnya dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Arnold pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika beraktivitas di laut.
“Walau laut terlihat teduh namun kita harus tetap berhati-hati dan waspada. Tentunya kita berharap insiden seperti ini tidak terulang lagi,” harap dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Ahmad R. Duli menjelaskan, pencarian korban melibatkan banyak pihak.
Mereka ialah; Basarnas, Ditpolair, TNI AL, BPBD Flotim, relawan Bergiat untuk Nusa (Berguna), Pemerintah Kecamatan Lewolema, Babinsa Koramil Kota Larantuka, Polsek Lewolema, dan warga setempat.
Sebelumnya, Kepala Desa Sinar Hading Hendrikus Sina Hurit menjelaskan, pada Selasa siang korban pulang dari kebun menggunakan perahu dayung.
Namun hingga sore hari, korban tidak kunjung tiba di rumah. Warga pun langsung melakukan pencarian dan menemukan perahu korban tersangkut di batu pantai, sedangkan korban tidak ditemukan.
Informasi ini kemudian diteruskan ke BPBD Flores Timur dan Komunitas pencarian Berguna.
“Korban tersebut tidak sampai ke rumah sehingga keluarga mencarinya dan hanya menemukan sampan. Begitulah situasi sebelum korban sebelum dinyatakan tenggelam,” kata Hendrikus.