Kerja Sama Indonesia dan Tiongkok Kedepankan Prinsip Saling Menguntungkan

Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (Menlu RRT) Wang Yi mengaku sangat senang bekerja sama dengan Indonesia.

Labuan Bajo, Ekorantt.com– Indonesia dan Tiongkok akan terus menjalin persahabatan yang kuat, serta kerja sama yang saling menguntungkan ke depannya.

“Saya menekankan posisi HDCM sebagai episentrum keberlanjutan kemitraan strategis komprehensif serta kerangka kerja sama GMF-BRI,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan saat membuka Pertemuan ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanisme (HDCM) Republik Indonesia (RI) – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat, 19 April 2024.

Ia yakin hubungan Indonesia dan Tiongkok akan semakin kuat dan stabil dengan mengedepankan prinsip saling percaya, menghormati, dan saling menguntungkan.

Adapun sinergi kerja sama Global Maritime Fulcrum- Belt and Road Initiative (GMF-BRI) tersebut antara lain seperti Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) yang telah berhasil beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023.

Dalam tiga bulan terakhir, rata-rata mencapai 15.000 penumpang per hari dan terus meningkat. Pada puncak arus mudik Lebaran mencapai 21.422 penumpang, naik 34 persen.

Luhut menilai, proyek ini menjadi keberhasilan sinergi GMF-BRI yang selayaknya dapat dilanjutkan sampai ke Surabaya.

Ia berharap Pemerintah Tiongkok, China Development Bank (CDB), dan China Railway terus memberikan dukungan finansial, serta pengalihan teknologi pengoperasian KCJB.

“Kami mengusulkan pembentukan Joint Task Force untuk percepatan proyek,” kata Luhut.

Selain KCJB, ia juga mengapresiasi Tiongkok yang selalu mendukung kemajuan Indonesia dalam hal transisi energi, industrialisasi, dan hilirisasi mineral.

Itu seperti kendaraan listrik Build Your Dream (BYD) dan Wuling yang produknya sangat diminati masyarakat Indonesia.

Pemerintah Indonesia, kata Luhut, berkomitmen memberikan insentif dan kebijakan pendukung terkait industri strategis seperti investasi Petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

Ia berharap proyek Kaltara dapat direalisasikan mulai pertengahan tahun 2024 ini.

“Kami terbuka untuk mengundang investor negara lain untuk bersama mengembangkan proyek strategis ini,” katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (Menlu RRT) Wang Yi mengaku sangat senang bekerja sama dengan Indonesia.

Ia berharap kerja sama ini akan semakin baik serta semakin erat ke depannya.

Diketahui, berbagai pembahasan disampaikan dalam pertemuan ke-4 HDCM RI–RRT di Labuan Bajo. Itu seperti agrikultur, kemaritiman, ketahanan pangan, kesehatan, talenta, dan pendidikan.

Tak hanya itu, Luhut juga mengundang Menlu Wang Yi dalam pertemuan World Water Forum (WWF) 2024 yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang, serta Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada September mendatang.

“Saya yakin kunjungan Pak Wang Yi dan delegasi kali ini bukan hanya akan bermanfaat bagi dua negara, namun juga akan meningkatkan happiness index para delegasi semua,” pungkas Luhut.

TERKINI
BACA JUGA