Frans Aba Akui sebagai Pengikut Soekarnoisme saat Daftar ke PDI Perjuangan NTT

Frans mengaku keputusannya mendaftar di partai berlambang banteng moncong putih itu karena ada kesamaan basis ideologi perjuangan.

Kupang, Ekorantt.com – Bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur Fransiskus Xaverius Lara Aba atau Frans Aba mendaftarkan diri di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi NTT, Rabu, 1 Mei 2024.

Frans mengaku keputusannya mendaftar di partai berlambang banteng moncong putih itu karena ada kesamaan basis ideologi perjuangan.

“Saya ingin mengatakan bahwa PDIP adalah basis ideologi perjuangan untuk diri saya karena saya adalah pengikut Soekarnoisme ,” ujar Frans Aba usai mendaftar di Sekretariat DPD PDIP NTT.

Sebagai partai yang berbasis ideologi, ia mengatakan, PDIP juga merupakan partai yang menjadi tiang gerak revolusi.

Pasalnya, partai ini telah melewati suka duka, sabotase, darah, air mata, dan nyawa.

PDIP juga telah melewati ruang-ruang kegelapan dan terang, menjadi oposisi dan juga sebagai penguasa.

Frans menyadari betul dirinya bukanlah seorang kader partai. Namun ia tetap menerima semua keputusan partai jika keputusan itu jatuh kepada kadernya.

“Apapun keputusan partai kita akan hormat dan penghormatan ini akan kita berikan kepada siapapun yang nanti terpilih dalam proses partai PDIP,” ujarnya.

Wakil Ketua Bidang Keorganisasian DPD PDIP NTT Viktor Mado Watun mengatakan, Frans Aba adalah orang pertama yang mendaftar sebagai calon gubernur NTT di PDIP.

“Kami juga menyampaikan terima kasih karena Pak Frans ketika mendaftar di hari pertama dan dihadiri Ketua DPD PDIP NTT Ibu Emiliana Julia Nomleni,” ucap Viktor.

Ia mengingatkan, proses pendaftaran ini merupakan langkah awal. Selanjutnya ia meminta bakal calon gubernur yang mendaftar untuk melakukan komunikasi dengan partai lainnya.

PDIP, kata Viktor, sadar betul dengan kekurangan kursi sebagai syarat mencalonkan gubernur dan wakil gubernur.

Karena itu, ia meminta calon gubernur yang mendaftar di PDIP harus melakukan komunikasi dengan partai lainnya.

“Karena kami cuma 9 kursi. Jadi siapapun yang kami dorong tetap kita butuh koalisi karena maksimal 13 kursi,” terangnya.

Selanjutnya, partai akan melakukan tahapan survei elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar di PDIP.

Viktor menegaskan bahwa PDIP memberikan ruang yang sama kepada kader dan non-kader yang melakukan pendaftaran calon kepala daerah.

“PDIP adalah partai terbuka dan punya ruang yang sama karena itu pendaftaran di PDIP tidak memungut biaya,” ucapnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA