AWK Desak Kapolri Tangkap Pelaku Penyerangan terhadap Mahasiswa Katolik yang Sedang Beribadah

“Mereka yang menyerang orang yang sedang beribadah adalah perusak negara Indonesia sebagai negara demokrasi. Kapolri harus segera merespons ini dengan tegas,” ujarnya.

Jakarta, Ekorantt.com – Anggota DPD RI Angelius Wake Kako (AWK) mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo menangkap provokator dan pelaku penyerangan terhadap para mahasiswa Katolik yang sedang beribadah.

AWK menjelaskan peristiwa penyerangan itu terjadi ketika sejumlah mahasiswa sedang melakukan doa rosario di kos-kosan mereka di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Minggu, 5 April 2024 malam.

“Kapolri harus segera menangkap para provokator dan pelaku penyerangan itu. Tidak boleh dibiarkan tindakan-tindakan kriminal dan intoleran seperti ini,” tegas dia kepada Ekora NTT, Senin, 6 April 2024.

Ia mengatakan bangsa Indonesia dibangun di atas fondasi pluralitas yang menghormati perbedaan suku, agama, dan golongan.

Menurut dia, negara ini berlandaskan Pancasila dan siapa pun bebas menjalankan ibadahnya.

iklan

AWK menegaskan bahwa sikap dan tindakan primitif semacam itu harus segera dibasmi. Tak boleh ada orang atau kelompok yang bertindak kriminal dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

“Mereka yang menyerang orang yang sedang beribadah adalah perusak negara Indonesia sebagai negara demokrasi. Kapolri harus segera merespons ini dengan tegas,” ujarnya.

Dia meminta pihak kepolisian sebagai alat negara segera tangkap provokator dan pelaku penyerangan tersebut.

Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa Katolik di Serpong dari Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario sebagai bentuk devosi kepada Bunda Maria, tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang membawa senjata tajam, seperti samurai dan balok.

Dalam aksi penyerangan itu, dua mahasiswi mengalami luka sayatan serius, sementara seorang mahasiswa pria Muslim juga ikut terluka saat berusaha membela dan melindungi mereka.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19:30 WIB, setelah didengar teriakan provokatif dari Ketua RT setempat yang meminta para mahasiswa untuk membubarkan diri dengan kata-kata yang tidak pantas.

Angelius tak lupa memberikan apresiasi kepada sejumlah warga Islam atas aksi solidaritas mereka yang membantu menyelamatkan para mahasiswa dari serangan tersebut.

“Terima kasih atas aksi solidaritas umat Islam yang melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian setempat. Ini tindakan yang sangat terpuji,” tandas dia.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA