Hadiri Undangan Muhaimin Iskandar, Frans Aba: Momen Lahir Kembali di PKB

Momen silaturahmi menjadi semacam halal bi halal yang bukan sekadar sebagai ruang perjumpaan untuk saling memaafkan atau saling mengenal, tetapi lebih dari itu merupakan momen perayaan kemenangan.

Kupang, Ekorantt.com – Bakal calon gubernur NTT Fransiskus Xaverius Lara Aba atau Frans Aba menghadiri undangan taaruf dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Vasha Hotel Surabaya pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Acara tersebut diselenggarakan sebagai forum silaturahmi untuk membangun rasa kedekatan dan kebersamaan antara PKB dengan para bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah seluruh Indonesia pada Pilkada tahun 2024, khususnya untuk zona Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

Bagi Frans, kesempatan taaruf dengan Cak Imin merupakan momen lahir kembali di PKB.

Momen silaturahmi menjadi semacam halal bi halal yang bukan sekadar sebagai ruang perjumpaan untuk saling memaafkan atau saling mengenal, tetapi lebih dari itu merupakan momen perayaan kemenangan.

Menurut Frans, infrastruktur PKB kuat dan kokoh, serta tersebar hingga ke wilayah terkecil.

Di NTT, misalnya, PKB selalu punya tempat di hati rakyat. Tidak heran selalu ada pada posisi aman dan tidak tergoyahkan.

”Nah, saya hadiri acara ini justru karena saya mau menang bersama PKB. Dan bukan hanya menang, tapi sukses, sebagaimana pesan dari Pak Ketua DPP,  H. A. Muhaimin Iskandar. Karena itu, sekali lagi saya mau membangun solidaritas bersama PKB dan bersama meraih kemenangan bersama rakyat di pemilihan gubernur NTT nanti,” ujar Frans penuh semangat.

Ia menilai, PKB merupakan partai yang punya semangat nasionalis religius dan moderat sekaligus terbuka. Ada semangat inklusivitas di PKB yang menembus banyak sekat perbedaan.

PKB bisa jadi jalan tengah dari banyak problem dialog keberagaman, sebagai jembatan kemajemukan, dan jadi pintu kemenangan, kata Frans.

Dengan alasan ini, membuat Frans tetap terikat dan berkiblat ke PKB bukan hanya secara politis, tetapi juga secara ideologis dan spiritualis.

Sementara itu, Cak Imin memberikan beberapa pesan penting termasuk tantangan seorang kepala negara membangun kesejahteraan daerahnya di hadapan upaya sentralisasi kekuasaan.

Pilkada 2024, menurut Cak Imin, seharusnya menjadi momen pemerataan dan inovasi keadilan dari pusat ke daerah.

Ia ingin agar ketidakadilan atau upaya sentralisasi kekuasaan tidak boleh berlanjut. Harus terjadi distribusi kekayaan negara sampai ke daerah dan terjadi rekrutmen kepemimpinan yang adil.

“Karena itu, seluruh calon kepala daerah diharapkan untuk bukan hanya menang, tapi juga harus sukses membangun daerah,” ujar Cak Imin memberi semangat.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA