Warga Nagekeo Temukan Kerangka Manusia Saat Cari Madu di Kaki Gunung Ebulobo

Selain itu, ditemukan pula lembaran baju bagian dada dan kain korban di dekat kerangka serta ciri khusus pada gigi.

Mbay, Ekorantt.com – Kerangka manusia ditemukan arah timur jalur pendakian Gunung Ebolobo di wilayah Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Senin, 6 Mei 2024.

Kerangka manusia itu pertama kali ditemukan oleh warga Nuamuri desa setempat saat mencari madu di hutan. Keadaannya sedang bersandar pada tebing batu dengan posisi kepala bagian utara dan kaki ke arah selatan.

Kapolres Nagekeo AKBP Andrey Valentino melalui Kapolsek Mauponggo IPTU Yakobus K Sanam membenarkan adanya informasi penemukan kerangka manusia.

“Kerangka manusia sudah dievakuasi tadi dari TKP menuju rumah keluarga,” kata Yakobus dalam keterangannya, Rabu, 8 Mei 2024 malam.

Ia menjelaskan kerangka manusia laki-laki itu diduga warga Dhawe, Desa Lodaolo, Mauponggo, bernama Nikolaus Iko (76) yang hilang sejak 3 Februari 2024 lalu.

iklan

Dugaan itu dikuatkan dengan kondisi pakaian berupa kerah baju yang masih melekat di bagian leher.

Selain itu, ditemukan pula lembaran baju bagian dada dan kain korban di dekat kerangka serta ciri khusus pada gigi.

“Kami pernah menerima laporan keluarga pada tanggal 5 Februari bahwa korban hilang. Korban sering mengalami lupa ingatan atau pikun. Kami bersama keluarga serta warga berusaha mencari tetapi tidak ditemukan,” kata Yakobus.

Warga Nagekeo Temukan Kerangka Manusia Saat Cari Madu di Kaki Gunung Ebulobo (1)
Warga dan aparat sedang mengevakuasi kerangka manusia yang diduga Nikolaus Iko (76) di rumah duka Dhawe, Desa Lodaolo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo pada Rabu, 8 Mei 2024 (Foto: Dokumentasi Polres Nagekeo/HO)

Ia menjelaskan bahwa pihak keluarga telah memastikan bahwa kerangka tersebut merupakan Nikolaus Iko yang hilang sejak awal Februari 2024.

Kerangka korban disemayamkan di rumah duka untuk selanjutnya melakukan proses pemakaman oleh keluarga.

“Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan untuk tidak dilakukan proses autopsi,” kata dia.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA