Larantuka, Ekorantt.com – Manajemen Kopdit Pintu Air Cabang Larantuka, Kabupaten Flores Timur, rutin melakukan pendampingan terhadap anggota.
Pendampingan dilakukan baik terhadap anggota yang aktif maupun terhadap anggota yang pasif. Bagi anggota yang aktif, pendampingan dilakukan sebelum dan sesudah penyaluran kredit.
Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Larantuka Gervasius Gega mengatakan, pihaknya berusaha agar anggota pasif bisa aktif lagi sekaligus meningkatkan partisipasi anggota yang sudah aktif selama ini.
“Kita minta anggota pakai uang betul-betul untuk usaha bukan untuk yang lain,” jelas Gervas kepada anggota Titik Kumpul Lewobele, Desa Lewobele, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur saat kegiatan Rapat Anggota Bulanan (RAB), Senin, 13 Mei 2024.
Dari pendapatan usaha, anggota dapat menyisihkan dana untuk mengangsur pinjaman.
“Petugas kami setiap hari akan turun menjemput cicilan anggota, jika petugas tidak sempat dapat diserahkan melalui ketua titik kumpul yang selanjutnya akan dijemput petugas,” jelas Gervas.
Ia menambahkan, untuk anggota yang punya penghasilan harian, Kopdit Pintu Air memberikan platform pinjaman dari lima juta hingga 15 juta rupiah.
“Besar atau kecilnya pinjaman anggota tidak menuruti permintaan anggota tetapi ditetapkan oleh manajemen setelah melakukan analisa kebutuhan modal, prospek pasar atau daya beli konsumen,” tandas Gervas.
Pada RAB, kata dia, membahas agenda evaluasi progres lembaga dan anggota titik kumpul. Manajemen memaparkan perkembangan kemajuan lembaga selama satu bulan. Itu terutama berkaitan dengan jumlah anggota masuk dan keluar, pinjaman beredar, anggota pasif dan kredit lalai.
Gervas mengajak ke-52 anggota di Titik Kumpul Lewobele yang telah bergabung supaya tetap solid dan bersatu menjaga kekompakan tim.
Hal itu dilakukan dengan cara selalu hadir mengikuti kegiatan RAB, tekun menjalankan usaha yang telah dibiayai melalui pinjaman dari Kopdit Pintu Air serta memperhatikan tiga M (menabung, meminjam dan mengangsur) secara tertib dan teratur.
Hendrika Kenaman Koten, seorang anggota mengaku gembira setelah bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Hendrika mengaku sejak November 2017 dirinya hanya menabung saja.
Pada tahun 2019, ia baru melakukan pinjaman untuk membangun rumah. Lalu, berselang tiga tahun kemudian setelah melunasi pinjaman, Hendrika mengajukan pinjaman baru untuk membangun dapur barunya.
“Kalau bukan melalui Kopdit Pintu Air tidak mungkin kami bisa bangun rumah dengan hanya mengandalkan penghasilan dari suami tukang ojek dan sopir,” tutur Hendrika, sembari menyampaikan terima kasih kepada manajemen Kopdit Pintu Air.
Marianus Badin Koten, anggota yang lain mengaku sejak lama ingin masuk menjadi anggota Kopdit Pintu Air. Namun dia memilih untuk mengamati dan mempelajari dari orang lain terlebih dahulu.
Hal yang mendorongnya segera bergabung adalah ketika menyaksikan anggota terdahulu sukses membangun rumah serta usahanya berkembang perlahan.
Di sisi lain pola pembayaran yang dapat dipotong langsung dari simpanan Sibuhar menurut Marianus, sangat menjaga privasi karena petugas tidak datang setiap waktu ke rumahnya.