Larantuka, Ekorantt.com– Manajemen Kopdit Pintu Air Cabang Larantuka merayakan hari ulang tahun (HUT) pertama Pintu Air Masuk Desa Lewobele pada Senin, 13 Mei 2024.
Perayaan HUT ini diisi dengan kegiatan Rapat Anggota Bulanan (RAB) di Desa Lewobele, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Larantuka Gervasius Gega mengatakan, kegiatan HUT tersebut sengaja dipadukan dengan RAB karena semua anggota yang bergabung dalam Titik Kumpul Lewobele dipastikan hadir.
Pada RAB, kata dia, membahas agenda evaluasi progres lembaga dan anggota titik kumpul. Kemudian diisi dengan agenda tambahan, tiup lilin bersama mengenang satu tahun usia Kopdit Pintu Air masuk Desa Lewobele.
Pada sesi evaluasi, manajemen memaparkan perkembangan kemajuan lembaga selama satu bulan. Itu terutama berkaitan dengan jumlah anggota masuk dan keluar, pinjaman beredar, anggota pasif dan kredit lalai.
Di hadapan ketua titik kumpul Lewobele Alberta Niron Koten, Gervas mengajak ke-52 anggota yang telah bergabung supaya tetap solid dan bersatu menjaga kekompakan tim.
Hal itu dilakukan dengan cara selalu hadir mengikuti kegiatan RAB, tekun menjalankan usaha yang telah dibiayai melalui pinjaman dari Kopdit Pintu Air serta memperhatikan tiga M (menabung, meminjam dan mengangsur) secara tertib dan teratur.
Menurut Gervas, hal itu sangat penting, mengingat dari usaha kios, papalele, dagang sayur, jagung titi, jualan kue dan ikan dipastikan setip hari akan ada pemasukan.
Sehingga dari sedikit pendapatan harian itu anggota dapat menyisihkannya untuk mengembalikan pinjaman dengan cara mencicil secara teratur.
Cicilan akan diambil oleh petugas. Jika petugas tidak datang maka dapat diserahkan melalui ketua titik kumpul.
Hendrika Kenaman Koten, seorang anggota mengaku gembira setelah bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Hendrika mengaku sejak November 2017 dirinya hanya menabung saja.
Pada tahun 2019, ia baru melakukan pinjaman untuk membangun rumah. Lalu, berselang tiga tahun kemudian setelah melunasi pinjaman, Hendrika mengajukan pinjaman baru untuk membangun dapur barunya.
“Kalau bukan melalui Kopdit Pintu Air tidak mungkin kami bisa bangun rumah dengan hanya mengandalkan penghasilan dari suami tukang ojek dan sopir,” tutur Hendrika, sembari menyampaikan terima kasih kepada manajemen Kopdit Pintu Air.
Marianus Badin Koten, anggota yang lain mengaku sejak lama ingin masuk menjadi anggota Kopdit Pintu Air. Namun dia memilih untuk mengamati dan mempelajari dari orang lain terlebih dahulu.
Hal yang mendorongnya segera bergabung adalah ketika menyaksikan anggota terdahulu sukses membangun rumah serta usahanya berkembang.
Di sisi lain pola pembayaran yang dapat dipotong langsung dari simpanan Sibuhar menurut Marianus, sangat menjaga privasi karena petugas tidak datang setiap waktu ke rumahnya.