Maumere, Ekorantt.com– Empat perempuan dan seorang anggota polisi viral di media sosial setelah menenggak minuman keras di ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Mapolres Sikka.
Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata membenarkan empat perempuan tersebut menenggak miras di Mapolres. Namun, Hardi membantah anggotanya ikut menenggak miras.
“Iya benar, mereka minum miras di Polres, tapi tanpa sepengetahuan anggota. Yang ada video beredar ada anggota Polres, itu bukan minum. Itu justru lagi mediasi,” katanya, Rabu, 22 Mei 2024.
Hardi mengatakan, kejadian itu berawal ketika empat perempuan datang ke Mapolres Sikka untuk meminta mediasi karena mereka terlibat perkelahian.
Saat itu menurut dia, polisi lagi fokus memeriksa salah satu perempuan di ruangan lain. Sementara keempat perempuan di ruangan berbeda menenggak miras tanpa sepengetahuan anggota polisi.
Hardi menegaskan, anggota yang berjaga pada saat kejadian itu sudah diproses dan diberi hukuman karena lalai dalam menjalankan tugas penjagaan.
“Terkait keempat perempuan yang membuat video itu, kita sudah panggil dan minta mereka klarifikasi,” ujarnya.
Dalam video klarifikasi yang diterima Ekora NTT dari Humas Polres Sikka, Selasa, 23 Mei 2024, salah satu perempuan menjelaskan, pada Minggu 19 Mei 2024 sekitar jam 1 siang, ia dan ketiga temannya berada di ruang SPKT Mapolres Sikka. Mereka datang untuk mendampingi temannya yang dilaporkan dalam kasus pemukulan.
“Pada saat kami berada di ruang SPKT Polres Sikka, permasalahan pemukulan teman saya Dewi dimediasi oleh bapak polisi yang kami kenal bernama Pak Oka yang kebetulan berada di ruang SPKT,” jelas perempuan itu.
Ia berkata, selama menunggu proses mediasi, tanpa sepengetahuan penjaga bertempat di ruang kosong di belakang kantor SPKT, mereka bertiga mengonsumsi moke atau arak yang dibawa sebelumnya.
“Saya, Winda bersama teman saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada Polri, khususnya Polres Sikka atas video tersebut. Demikian klarifikasi kami,” ujarnya.