Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo, NTT telah memetakan lokasi rawan puting beliung di wilayah itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo, Agustinus Pone menyebutkan dua wilayah masuk kategori rawan ekstrem yakni Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa dan wilayah Desa Pagomogo di Kecamatan Nangaroro.
“Dua wilayah itu menjadi daerah rawan bencana ekstrem berdasarkan histori bencana puting beliung,” ujar Agustinus melalui sambungan telepon pada Senin, 3 Juni 2024.
Ia menjelaskan pada tahun 2023, puting beliung menimpa rumah Kristina Opi (46), warga RT 10, Desa Pagomogo hingga rusak berat.
Rumah ukuran 5×7 meter itu diterpa angin puting beliung sejauh lebih dari 20 meter. Bangunan rumah, MCK dan perabot, serta beberapa fasilitas keluarga hancur berantakan.
Kejadian serupa juga menimpa enam warga Desa Waekokak pada 3 April 2024 lalu. Empat orang diantaranya mengalami luka berat.
Agustinus berkata, hal itu terjadi saat warga sedang makan siang di pondok. Angin puting beliung menyapu bersih gubuk sehingga puing-puing bangunan menindih para korban hingga mengalami luka serius.
“Kita mengimbau warga selalu waspada angin puting beliung dampak kekeringan. Kami tidak mau kejadian itu terulang lagi,” kata Agustinus.
Ia bilang, peralihan musim menjadi fokus perhatian BPBD dalam menanggulangi bencana secara komprehensif.
Upaya itu dilakukan dengan membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang sedianya membahas dan memetakan wilayah-wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
“Sudah ada rekomendasi (FPRB) yang kami sudah kirim ke pemerintah desa. Kami berharap ada kerja sama dari desa untuk mengurangi risiko bencana,” pungkasnya.