Puskopdit Swadaya Utama Laksanakan RAT Tahun Buku 2023

Bertolomeus mendorong pengurus yang baru untuk terus menyalakan roh gerakan koperasi kredit sembari beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada.

Maumere, Ekorantt.com – Puskopdit Swadaya Utama melaksanakan kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-33 tahun buku 2023 di Aula Heinrich Puskopdit Swadaya Utama selama dua hari, 6-7 Juni 2024.

General Manajer Puskopdit Swadaya Utama, Fransiscus de Fransu mengatakan, pelaksanaan RAT hari pertama ditandai dengan kegiatan open forum atau lokakarya.

Kegiatan lokakarya ini membahas tiga topik utama. Pertama, topik tentang Sumber Daya Manusia (SDM) Kopdit yang lebih fokus pada kualitas dan kompetensi pengurus, pengawas, dan manajemen Kopdit dengan pemateri Dominikus Wara Sabon selaku Wakil Ketua Induk Koperasi Kredit (Inkopdit).

Kedua, topik tentang perlindungan anggota melalui payung Daperma di bawah naungan PT Pandai yang disampaikan oleh perwakilan PT Pandai.

Ketiga, materi tentang quo vadis Credit Union: kemarin, hari ini, dan esok, yang dibawakan oleh penggerak awal koperasi kredit NTT, Romanus Woga.

“Mengingat waktu materi Pak Romanus Woga digeser sebelum puncak RAT pada 7 Juni pagi,” kata Fransu.

Lalu pada hari kedua, kata Fransu, dilanjutkan dengan puncak RAT. Di dalamnya, pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus.

“Setelah mendengar laporan pengurus, peserta akan memberikan komentar, lalu akan ada klarifikasi dari para peserta RAT,” kata Fransu.

Setelah itu, peserta RAT akan memilih pengurus dan pengawas periode 2024-2027 mengingat pengurus dan pengawas yang lama sudah menyelesaikan masa baktinya.

Puskopdit Swadaya Utama Laksanakan RAT Tahun Buku 2023 Satu
General Manajer Puskopdit Swadaya Utama, Fransiscus de Fransu (Foto: Ijas/Ekora NTT)

Fransu menambahkan, peserta RAT  merupakan utusan dari 35 kopdit primer yang bernaung di bawah Puskopdit Swadaya Utama yang tersebar di tiga kabupaten; Sikka, Flores Timur, dan Lembata.

Ketua Pengurus Puskopdit Swadaya Utama, Aleksius Bertolomeus menegaskan bahwa RAT menjadi forum yang istimewa dalam koperasi kredit. Di dalamnya, pengurus akan mempertanggungjawabkan kerjanya, yang kemudian dipertanyakan kembali oleh peserta RAT.

Pengurus, kata Bertolomeus, harus mampu mengelola dinamika di RAT karena para peserta berasal dari berbagai latar belakang.

“Itulah hal menarik di koperasi kredit karena sejatinya koperasi kredit itu kumpulan orang, bukan kumpulan uang,” kata Bertolomeus.

Mengingat jabatannya sebagai ketua pengurus akan berakhir, Bertolomeus mendorong pengurus yang baru untuk terus menyalakan roh gerakan koperasi kredit sembari beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada.

Senada, penggerak koperasi kredit NTT, Romanus Woga mengatakan, ‘kegilaan’ yang dilakukan pada masa-masa awal menabur benih koperasi kredit di NTT mesti diteruskan “oleh kader-kader baru supaya perjuangan ini tetap berkelanjutan.”

“Kalau saya tidak ‘gila’ dulu, tidak mungkin kita merasakan koperasi kredit berkembang seperti sekarang,” kata Romanus.

Karena itu ia mendorong agar koperasi kredit terus berbenah dalam hal sumber daya manusia sebagaimana tema RAT kali ini yakni “Meningkatkan Kualitas SDM Menuju Kopdit yang Sehat dan Aman”.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA