Melki Laka Lena Serahkan Santuan Kematian Peserta BPJS Ketenagakerjaan di Nagekeo

Kedua warga tersebut adalah Servasius Noe dan Emanuel Betu. Santunan senilai Rp84 juta diberikan kepada masing-masing ahli waris sebesar Rp42 juta.

Mbay, Ekorantt.com – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Lena menyerahkan santuan jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan ke ahli waris dari dua warga Nagekeo, NTT yang telah meninggal dunia.

Kedua warga tersebut adalah Servasius Noe dan Emanuel Betu. Santunan senilai Rp84 juta diberikan kepada masing-masing ahli waris sebesar Rp42 juta.

“Santunan ini diberikan kepada ahli waris dari peserta BPJS Ketenagakerjaan yang telah meninggal dunia,” kata Melki saat acara sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di lantai 4, Kantor Koperasi Boawae, Nagekeo, Sabtu, 15 Juni 2024.

Sosialisasi itu diikuti 300 warga Nagekeo yang berasal dari beberapa wilayah.

Dalam kesempatan itu, Melki juga mendorong masyarakat Nagekeo ikut daftar menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

iklan

Ia menyebutkan empat program utama BPJS Ketenagakerjaan yaitu, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan program jaminan pensiun.

“Saya minta bapak ibu daftar cukup dua program yakni jaminan keselamatan kerja dan jaminan kematian,” kata dia.

Dengan mendaftarkan diri sebagai peserta, Melki menjamin BPJS Ketenagakerjaan mampu menanggulangi keselamatan para pekerja.

“Jadi setiap bulan pekerja membayar iuran Rp16.800 per bulan per orang,” ujar Melki.

Melki mengingatkan warga Nagekeo tentang pentingnya mendeposito uang untuk menjamin keselamatan kerja semasa hidup. Mendeposito uang ke BPJS Ketenagakerjaan, menurutnya, merupakan sistem pengelolaan keuangan keluarga yang baik.

“Belum lagi masalah judi online yang disampaikan kepada Presiden Jokowi. Orang buang uang begitu dianggap biasa. Tapi membeli makanan yang bergizi di rumah kesulitan,” kata dia.

Pengeluaran uang oleh masyarakat NTT pada umumnya, kata dia, acap kali tidak produktif. Berjudi, mabuk-mabukan, dan membeli barang yang tidak berguna adalah gaya hidup yang keliru.

“Sehingga saya selalu yakin dan tidak yakin kalau orang NTT tidak punya uang. Kita punya uang hanya tidak digunakan secara baik,” tutur dia.

Dengan demikian, politisi Golkar itu mendorong agar setiap keluarga bisa memanfaatkan uang secara baik, termasuk ikut terlibat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Ini adalah program keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA