Pintu Air Cabang Sangata Bentuk Dua Titik Kumpul di Kecamatan Sandaran

Ia mengatakan, tantangan utama dalam tugas pelayanan anggota adalah akses transportasi yang masih cukup sulit.

Kutai Timur, Ekorantt.com – Komite dan manajemen Kopdit Pintu Air Cabang Sangata kembali membuka dua titik kumpul di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Porvinsi Kalimantan Timur.

Pembukaan dua titik kumpul tersebut bertujuan untuk menjaga atau meyakinkan anggota yang telah bergabung bahwa Kopdit Pintu Air sungguh-sungguh mau melayani anggota dengan sepenuh hati. Selain itu, ingin lebih banyak lagi orang yang mau bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.

Dua titik kumpul itu masing-masing di sekitar PT Bumi Mas Agro dan PT Sinergi. Kedua lokasi tersebut dipilih menjadi titik kumpul, mengingat sudah ada puluhan anggota terdaftar yang aktif melaksanakan kewajibannya dan rajin menabung. Mereka adalah warga perantau dari bumi Flobamora NTT dan sebagian lagi dari Palu, Sulawesi Tengah.

Wakil Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Sangata, Mayolus Tepa Tiro kepada Ekora NTT, Selasa, 23 Juli 2024, mengatakan dua titik kumpul itu merupakan hasil ritisannya dan berada dalam area tugas Acount Oficer (AO), Rehan Nadja. Jumlah anggota yang dilayani mencapai 600 orang lebih yang mencakup lima kecamatan, yakni Kecamatan Kaliorang, Kaubun, Sangkulirang, Karangan dan Sandaran.

iklan

Menurut Mayolus, kelima kecamatan itu merupakan wilayah yang sangat potensial untuk mengembangkan koperasi. Selain sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang telah bergabung, ada pula karyawan perusahaan perkebunan sawit dan tambang batu bara. Serta, masih banyak warga diaspora dari NTT yang belum bergabung.

Ia mengatakan, tantangan utama dalam tugas pelayanan anggota adalah akses transportasi yang masih cukup sulit. Apalagi akses sangat jauh dan medan berat, hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua.

“Akan tetapi berkat motivasi yang kuat untuk menolong sesama tantangan dirasa tiada bila sudah berjumpa dengan anggota,” kata Mayolus.

Untuk diketahui, jumlah pelepasan pinjaman beredar di wilayah itu berdasarkan data yang tercatat pada akhir Juni 2024 lalu telah mencapai Rp4 miliar.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA