Koalisi Pangan Bernas Bangun Pemahaman Kekuatan Sistem Pangan di Mabar

Menurut dia, saat ini perubahan iklim telah menjadi isu penting yang telah dijadikan sebagai salah satu dokumen dalam program jangka panjang pemerintah Kabupaten Mabar.

Labuan Bajo, Ekorantt.com– Koalisi Pangan Bernas membangun pemahaman kekuatan sistem pangan di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). Hal itu dilakukan dengan menggelar pelatihan sistem pangan berkelanjutan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Mabar di Aula Kantor Dinas Kesehatan Mabar pada 18-20 Juli 2024.

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya membangun pemahaman yang sama mengenai sistem pangan yang berkelanjutan, adil, dan inklusif di Mabar.

SKPD yang mengikuti pelatihan sistem pangan ini diharapkan mampu membuat kebijakan mengenai sistem pangan sesuai dengan lokus atau fokus masing-masing instansi.

Koalisi Pangan Bernas berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengajak semua pihak saling bergandengan tangan, bekerja bersama dan sama-sama bekerja untuk membangun sistem pangan yang berkelanjutan di Manggarai Barat.

iklan

Direktur Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines) anggota Koalisi Pangan Bernas, Ferdy Mau Manu menjelaskan, kegiatan pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman bersama, khususnya dari forum multi pihak akan sistem pangan yang kokoh di wilayah Kabupaten Mabar.

“Isu perubahan iklim ini bukan isu sederhana. Jika dulu isu perubahan iklim hanya terbatas pada lingkungan, sekarang sudah meluas hingga ke sistem pangan,” jelas Ferdy saat pembukaan kegiatan pelatihan, Kamis, 18 Juli 2024, sebagaimana dikutip Info Mabar.

Menurut dia, kondisi pangan saat ini sudah memprihatinkan, di mana telah terjadi gagal tanam dan gagal panen di sejumlah wilayah Kabupaten Mabar.

Ferdy menegaskan, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berkepanjangan. Harus ada solusi yang lahir dari pemahaman bersama. Karena itu butuh kerja sama yang solid antarsemua sektor yang ada di Mabar, baik swasta maupun pemerintah.

“Kita mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, bekerja bersama dan sama-sama bekerja untuk membangun sistem pangan di Manggarai Barat. Mari kita semua berpikir, berdiskusi, hingga akhirnya melahirkan solusi yang bernas untuk Manggarai Barat yang mantap pangannya,” ajak dia.

Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mabar, Martha Alfanita menyampaikan terima kasih kepada konsorsium atau Koalisi Pangan Bernas yang memfasilitasi kegiatan pelatihan ini.

Martha berharap setelah kegiatan pelatihan, semua pihak harus melakukan aksi nyata melalui program dan kegiatan di masing-masing organisasi atau lembaga. Sebab saat ini kondisi iklim sudah sangat mengkhawatirkan, yang berdampak pada terjadinya gagal tanam dan gagal panen di sejumlah daerah.

Menurut dia, saat ini perubahan iklim telah menjadi isu penting yang telah dijadikan sebagai salah satu dokumen dalam program jangka panjang pemerintah Kabupaten Mabar.

“Isu perubahan iklim ini sudah menjadi salah satu dokumen jangka panjang kita. Sehingga ke depan harus sudah ada rencana aksi daerah sebagai bagian dari solusi,” kata Martha.

Diketahui, pelatihan dilangsungkan selama tiga hari, yakni 18 sampai 20 Juli 2024. Pada hari pertama dan kedua pelatihan berlangsung di Aula kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar, dengan mendengarkan materi dari Puji Sumedi dan Said Abdulah.

Mereka membahas pengembangan program urban futures dan pengembangan kebijakan pangan yang berkelanjutan.

Sedangkan pada hari ketiga semua peserta turun ke lapangan, yakni ke Desa Compang Longgo untuk melihat kondisi sistem pangan di desa (shining session).

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA