Indonesia dan Timor Leste Teken Kerja Sama Kembangkan Ekonomi Perbatasan lewat Koperasi

Arsino mengatakan, agenda kunjungan ke koperasi merupakan lanjutan dari kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Kementerian Koperasi RDTL pada Februari 2024 lalu.

Kupang, Ekorantt.com Negara Indonesia dan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) atau Timor Leste meneken kerja sama untuk menumbuhkembangkan perekonomian di daerah perbatasan.

Hal itu diakui Menteri Koperasi RDTL, Arsino Perreira Da Silva, saat melakukan studi banding ke empat koperasi yang ada di Kota Kupang, Provinsi NTT, Selasa, 30 Juli 2024.

Keempat koperasi tersebut di antaranya Koperasi TLM, Koperasi Serviam, Koperasi Solidaritas, dan Koperasi Bintang Laut Sejahtera.

Arsino mengatakan, agenda kunjungan ke koperasi merupakan lanjutan dari kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Kementerian Koperasi RDTL pada Februari 2024 lalu.

Dalam nota kesepakatan bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI disebutkan bahwa kedua negara sepakat menumbuhkembangkan perekonomian di daerah perbatasan.

“Karena kita satu daratan jadi bagaimana perkembangan ekonomi kita bisa tumbuh bersama. Jadi itu tujuan besar kita antara Indonesia dengan RDTL,” ujar Arsino.

Menurut dia, kunjungan ini memberi mereka wawasan, informasi, dan pelajaran baru guna menambah pengalaman untuk membangun gerakan koperasi di Timor Leste. Selain itu membangun gerakan koperasi, serta membangun ekonomi pembangunan di RDTL.

“Ini jadi referensi, karena kita mau menaikkan pendapatan dan juga ekonomi kerakyatan di tingkat desa terutama di tingkat rumah tangga,” terangnya.

Negara Timor Leste, menurut Arsino, membuka ruang dan mendukung gerakan koperasi di NTT untuk melakukan ekspansi ke Timor Leste.

Dukungan ini, kata dia, karena keberadaan koperasi di suatu daerah berdasarkan atas kepercayaan antara sesama anggota.

“Kita sangat welcome kepada teman-teman. Di perbatasan juga ada koperasi Pintu Air dan lainnya. Saya pikir batas itu hanya administratif tetapi secara manusiawi, secara kita di satu dataran tidak ada masalah,” ungkapnya.

Adanya kerja sama dengan Kementerian Koperasi RDTL, harap Arsino, gerakan koperasi di NTT dapat tumbuh bersama dengan koperasi di Timor Leste.

Ia berharap mendapat kunjungan balasan dari Pemerintah Provinsi NTT dan pelaku UMKM dan gerakan koperasi ke Timor Leste.

Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT, Adi Mandala mengatakan, kunjungan Menteri Koperasi RDTL ke Provinsi NTT adalah kunjungan resmi kenegaraan.

Ia mengaku koperasi-koperasi yang mendapat kunjungan dari Menteri Koperasi adalah koperasi-koperasi yang secara modal dan kelembagaan telah mandiri.

“Di NTT ada 4291 koperasi. 425 adalah koperasi primer provinsi dan enam koperasi adalah koperasi primer nasional,” terangnya.

Adi mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT menyambut baik permintaan Menteri Koperasi RDTL agar ada kunjungan balasan ke Timor Leste.

“Kunjungan balasan membawa serta koperasi yang dikunjungi bapak menteri serta beberapa UMKM seperti La Moringa,” tandasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA